Sperma Paul akhirnya berhasil membuahi telur Tina dan lahirlah Flame.
Saat melahirkan Flame, Tina memiliki risiko terkena pre-eclampsia yang cukup berbahaya.
Meski begitu, Tina merasa yakin masih bisa hamil dan melahirkan lagi dengan baik.
"Kami masih memiliki 8 embrio yang dijaga di Siprus. Setiap saya ke sana, saya menangis dan mengatakan kepada Paul, 'Tolong, izinkan aku hamil lagi.' Tapi, tak mau hidup saya terancam," kata Tina kepada Sunday People.
Tina sering memiliki masalah kesehatan. Pada 2015, salah satu payudaranya meletus.
Itu akibat payudara inplantnya rusak. Dia terpaksa dirawat intensif.
Maka, Paul tak mengizinkan Tina hamil lagi karena takut nyawanya terancam.
"Saya tak bisa membiarkan Tina hamil lagi dengan risiko besar. Flam dan saya sudah sangat menintainya. Tapi, di sisi lain, embrio itu sebagian adalah darah saya juga dan memiliki potensi menjadi saudara Flame," gundah Paul.
Namun, rupanya mereka akhirnya memutuskan untuk memiliki anak lagi.
Meminjam rahim
"Ketika kami ke sana (Siprus) dan bertemu ahli bedah, mereka mengatakan bahwa jika ada ibu pengganti untuk pembuahan dan pertumbuhan embrio mereka, maka saya bisa memiliki anak lagi," ujar Tina.
Maka, embrio itu tinggal ditaruh di rahim orang yang mau mengandungnya sampai kelahirannya.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |