Dipercaya juga, untuk mendapatkan pesugihan jenis ini, orang harus berkorban.
Biasanya, korban yang diminta adalah anak yang paling disayang.
Tak hanya itu, pencari pesugihan babi ngepet biasanya lewat perantara kuncen atau dukun.
Setelah dipertemukan dengan siluman babi, maka babi ngepet itu akan mengeluarkan kotoran.
Sebagai salah satu syaratnya, pencari pesugihan itu harus memakan kotoran babi tersebut.
Setelah itu, pencari pesugihan bisa melakukan ngepet dengan kain hitam yang diberikan oleh dukun.
Saat ngepet atau mencari uang, maka di rumah harus ada orang yang menjaga lilin.
Sesuai kepercayaan, jika sampai lilin mati, maka sang pemelihara siluman babi itu tak akan bisa berubah menjadi manusia lagi.
Ia akan menjadi seekor babi selamanya dan hidup sebagai budak dari siluman babi.
Maka, sering kali warga bereaksi marah jika ada babi yang lewat.
Tak jarang, warga mengejar dan membunuh babi itu karena dianggap babi ngepet yang sering mencuri uang atau harta penduduk. (*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |