Saddam pun sangat menggemari cerutu Kuba.
Di penjara, cerutu Kuba itu ia simpan di kotak tisu basah.
Hal lain, adalah kesukaan Saddam terhadap tanaman.
Ia kerap merawat tanaman di penjaranya.
Bardenwerper bahkan menganggap Saddam sebagai orang terbaik yang pernah ia temui.
Pernah suatu ketika, perawat pribadi Saddam, yang juga orasng Amerika, yakni Ellis, berduka.
Ellis ditinggal mati kakak yang sangat ia sayangi.
Reaksi Saddam membuat Bardenwerper kagum.
"Ia memeluk Ellis, dan mengatakan : Aku yang sekarang akan jadi kakakmu," ujar saddam.
Yang mengejutkan, saat Bardenwerper mengisahkan hari dimana Saddam dieksekusi mati.
Bardenwerper menyebut, 12 tentara penjaga Saddam tanpa kecuali, semua merasa berduka dan kehilangan Saddam Husein.
"Aku hampir merasa seperti seorang pembunuh, seperti aku disuruh membunuh sahabatku sendiri," ujar Adam Rogerson, salah satu tentara, kepada Bardenwerper.
"Rasanya seperti aku kehilangan anggota keluargaku," ujar Bardenwerper.
Bardenwerper juga mengisahkan adegan mengharukan ketika Saddam diarak menuju tiang gantung.
Saat itu, para pembelot Saddam memukuli dan meludahi Saddam.
Karena sedih melihatnya, salah satu tentara AS penjaga Saddam, bahkan ada yang hendak melompat ke kerumunan untuk menghentyikan itu.
Tapi, aksinya itu dihentikan oleh tentara lain, karena dinilai bisa membahayakan dirinya. (*)
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Penulis | : | Aji Bramastra |
Editor | : | Aji Bramastra |