Grid.ID - Sungguh tragis nasib pelancong asal Indonesia yang diperkosa oleh orang Nigeria di Kamboja.
Petaka ini berawal dari korban, Rosa (nama samaran) berkenalan dengan seseorang yang mengaku warga Kamboja.
Rosa kala itu memiliki rencana untuk melancong ke Kamboja seorang diri.
Karena membutuhkan penginapan dan teman, ia lantas mencari teman yang tinggal di Kamboja.
Dari media Kamboja, The Khmer Times, Rosa berkenalan lewat situs jejaring sosial.
"Dia (korban) baru pertama kali ke Kamboja dan berkenalan dengan seorang pria di aplikasi Couchsurfing Travel. Pelaku mengaku merupakan warga lokal bernama Don Sofan," tutur Nelson Simorangkir, Penasihat Utama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh, yang dikutip Grid.ID dari CNN.
CouchSurfing inilah yang menjadi awal petaka yang menimpa korban.
Lalu, apakah couchsurfing itu?
CouchSurfing adalah situs dan layanan jejaring sosial yang menyediakan hospitality exchange atau jaringan silaturahmi atau singkat kata layanan ini bisa membvuat penggunanya mudah mendapatkan tempat tinggal ketika dia berkunjung ke sebuah negara.
Penggunanya bisa sebagai tamu maupun sebagai tuan rumah yang menyediakan tempat tinggal.
Sebagai tuan rumah, anggota coachsurfing akan membuka rumahnya untuk tempat tinggal pelancong, menemani jalan-jalan atau sekadar mengajak ngobrol sambil memberi informasi tips perjalanan di kotanya.
Sedangkan sebagai anggota yang melancong, tidak hanya sekadar mencari tumpangan tetapi bisa langsung berinteraksi dengan warga lokal dan berkenalan dengan budaya kota atau negara yang dikunjunginya.
Bikin Ngakak, Momen Sopir Kebingungan saat Anak Bule Nangis Ditinggal Ibunya di Bus