Berbekal kejanggalan itu, Polisi menangguhkan pengejaran pada perampok.
Mereka malah melakupan introgasi pada korban, baik sang suami maupun istri.
Dari introgasi yang dilakukan secara terpisah itu, malah membongkar kejadian sebenarnya.
Laporan kasus perampokan dan pemerkosaan yang terjadi itu merupakan akal-akalan sang istri.
Itu dilakukan untuk menyembunyikan perselingkuhannya dengan pria yang dikenal memalui apliasi wechat.
Perselingkuhan yang sudah lebih kurang setahun itu, akhirnya terbongkar.
Gara-gara sang suami memasang perangkat CCTV di seluruh bagian rumah dan dikoneksikan ke hapenya.
Apa yang dilakukan sang suami itu, tidak diketahui si istri.
Hari itu saat sang suami meninggalkan rumah, dari hepenya dia melihat pria asing memasuki rumahnya.
Dia kemudian mengurungkan niatnya untuk pergi kerja dan putar balik ke rumah.
Butuh waktu 30 menit untuk balik lagi ke rumah dan ketika sampai, dia melihat pria asing yang kelihatannya panik melihat kedatangannya.
Tapi sayangnya sang suami nggak bisa menangkap pria yang dikira rampok itu.
Nggak ingin perselingkuhannya terbongkar, maka si istri mengarang cerita kalau sudah terjadi perampokan dan dia juga diperkosa oleh pelaku.
Si istri nggak menyangka kalau suaminya itu lngsung lapor ke polisi atas kejadian perampokan.
Dan polisi cepat tanggap dan meyelesaiakn kasus ini.
Atas kejadian ini, si istri dijebloskan dalam penjara selama 10 hari.(*)