Dikutip dari CNN, Penasihat Utama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Phnom Penh, Nelson Simorangkir, mengatakan, Rosa menjadi korban penipuan.
Menurut Nelson, Rosa berkenalan dengan pelaku di sebuah aplikasi travelling.
Dalam aplikasi itu, pelaku mengaku bernama Don Sofan.
Rosa percaya, lalu berangkat ke Phnom Penh dan melanjutkan perjalanan menuju Siem Reap melalui jalur darat.
Setelah enam jam perjalanan, Rosa tiba di terminal bus, dan pria tersebut sudah menunggu.
Nelson mengatakan, Rosa sebetulnya sudah ragu karena pria itu tak terlihat seperti orang Kamboja.
"Tapi dia (Rosa) masih positive thinking, sampai diajak pelaku ke guesthouse. Pelaku sempat menolak, tapi akhirnya ikut juga, di sanalah kejadiannya," ucap Nelson.
Setelah puas melampiaskan nafsunya, Esin kabur dan mengunci Rosa di kamar.
Tak disebutkan, bagaimana Rosa bisa lolos.
Setelah disetunuhi, Rosa kabur menumpangi tuk-tuk menuju sebuah kafe yang ramai di tengah kota.
Ia lalu meminta orang sekitar untuk membantunya melapor ke kepolisian.
"Kepolisian Kamboja langsung bergerak, dan dalam satu hari, pelaku sudah ditangkap," kata Nelson.
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini