Pada penelitian hewan, para peneliti memisahkan 52 tikus dengan tumor kanker usus besar menjadi tiga kelompok, termasuk kelompok kontrol dan kelompok yang diberi makan senyawa anggur atau sulindac, obat anti-inflamasi.
Tingkat tumor sendiri merendah hingga 50 persen pada tikus yang mengonsumsi Sulindac.
(Baca : Waspada Mudik: Pengemudi Ngantuk Sesaat, Wajib Lakukan Hal Ini )
Menurut para peneliti, bila dikonsumsi secara terpisah dalam dosis rendah, ekstrak resveratrol dan ekstrak biji anggur tidak efektif melawan penekanan sel induk kanker dibanding jika digabungkan bersamaan.
Jika berhasil dalam uji coba manusia, senyawa tersebut dapat dikonsumsi dalam dosis rendah dengan menggunakan suplemen yang tersedia saat ini untuk ekstrak biji anggur dan resveratrol, yang juga ditemukan dalam anggur. (*)