Grid.ID - Hari ini, Rabu (21/6/2017) kemarin, merupakan hari yang spesial bagi Presiden Joko Widodo.
Pasalnya orang nomor satu di Indonesia ini tengah merayakan ulang tahunnya yang ke-56.
Di hari spesialnya ini, TribunStyle.com akan menceritakan kisah Jokowi muda yang cukup menarik.
Kisah ini merupakan kisah Jokowi yang mengalami patah hati tapi bukan karena seorang wanita.
Lantas apa ya yang membuat Jokowi muda ini patah hati ya?
(Baca Juga: Ini Loh Sepatu Jokowi yang Bikin Heboh Saat Blusukan, Harganya Rp 2 Jutaan)
Semasa belajar di SDN 111 Tirtoyoso, Jokowi mengaku jarang belajar.
Meski begitu, dia terbilang sering menjadi juara kelas.
Kepintarannya semasa di bangku SD inilah yang akhirnya mengantarkannya masuk ke SMPN 1 Surakarta, SMP terfavorit di kota Solo pada 1974.
Cita-cita Jokowi saat itu tidak jauh beda dengan para siswa SMPN 1 lainnya, yakni lulus dan bisa melanjutkan ke SMAN 1 Surakarta yang merupakan sekolah terfavorit untuk kategori SMA di Solo kala itu.
Sayangnya, Jokowi yang pintar itu tidak lolos seleksi, hingga kemudian diterima di SMAN 6 (dulu bernama Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan).
Semangat Jokowi kontan luruh, malu dan kecewa karena kala itu SMAN 6 baru berdiri sehingga belum teruji kualitasnya.
Bahkan saat itu Jokowi masuk sebagai angkatan pertama.
Saking sedihnya, Jokowi sampai-sampai mogok makan dan memilih untuk mengurung diri di kamarnya.
Bujukan dari Ibu, bapak, dan pamannya pun seolah tidak mempan dengan kondisi Jokowi kala itu.
(Baca Juga: Presiden Jokowi Bayar Zakat Penghasilan ke Baznas, Ketahuan Deh Hanya Segini Pendapatannya Per Bulannya)
Di buku 'Saya Sujiatmi, Ibunda Jokowi', Sujiatmi mengaku mengajukan tawaran kepada anak sulungnya itu untuk bersekolah di sebuah SMA di Sukoharjo. Setelah enam bulan akan dicoba pindah ke SMAN 1, tapi Jokowi menolak.
Bahkan salah seorang kerabat Jokowi juga datang menawari untuk masuk ke SMAN 1 dengan uang pelicin, namun lagi-lagi Jokowi menolaknya.
Ini bukan sekadar perkara masuk ke SMA impian, tapi lebih ke sebuah penolakan dan kandasnya sebuah cita-cita.
Saat itulah Jokowi muda patah hati karena tidak masuk sekolah favorit yang dicita-citakan, bukan karena wanita.
Tahun itu diakui Sujiatmi merupakan masa-masa yang berat bagi Jokowi.
(Baca Juga: Lucu Banget, Presiden Jokowi Ngerjain Wartawan Modal Secarik Kertas, Ternyata Ini Tulisannya )
Jokowi akhirnya memang mau masuk sekolah di SMAN 6, tapi ia lebih sering bolos dan mengunci diri di kamar.
Bahkan kebiasaannya tersebut sampai membuat Jokowi sakit tipus segala.
Sujiatmi pun pasrah dan hanya bisa menasihati Jokowi agar jangan patah semangat.
Meski bersekolah di SMA yang tidak favorit, bukan berarti ia tidak akan bisa kuliah di universitas favorit kelak.
Syukurlah, kala Jokowi menginjak kelas 2 dia dapat mengatasi kesedihannya dan mulai berprestasi sebagai juara kelas karena rajin belajar.
Satu tekad Jokowi kala itu adalah berhasil menembus universitas favoritnya, Universitas Gadjah Mada (UGM), Fakultas Kehutanan Jurusan Teknologi Kayu.
(Baca Juga: Sekali Lagi Paspampres dibikin Panas Dingin, Presiden Jokowi Lakukan Hal Ini di Wonosobo )
Pilihan Jokowi ini bukannya tanpa alasan.
Tumbuh dan berkembang di lingkungan usaha kayu dan bambu membuatnya jatuh cinta pada dunia perkayuan.
Tak ingin putranya gagal lagi, Sujiatmi menyuruh Jokowi mengikuti bimbingan belajar selama sebulan sebelum tes masuk ke UGM.
Akhirnya Jokowi diterima dan berhasil menyelesaikan kuliah dalam waktu 4,5 tahun; salah satu mahasiswa yang lulus tercepat di Jurusan Teknologi Kayu Fakultas Kehutanan UGM. (TribunStyle.com/Amirul Muttaqin)
(Baca Juga: Kahiyang Ayu Anak Presiden Jokowi Akan Segera Menikah)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya