Grid.ID- "Jangan terlalu serius kerja, ntar stress loh"," kata sahabat.
Kata-kata itu sering kita dengar pada keluarga atau teman yang terlihat pendiam dan serius.
Ya, sudah lama masyarakat menduga bahwa ada hubungan erat antara stress dan penyakit jantung.
Stress sendiri bisa disebabkan banyak hal, baik dari lingkungan pekerjaan, rumah tangga maupun lingkungan sekitarnya.
Bahkan ada orang yang stress gara-gara perbedaan pandangan politik yang tajam saat Pemilihan Presiden atau Pilkada.
Memang benar, seseorang yang mengalami stress dapat meningkatkan risiko terhadap penyakit jantung koroner.
Stres sendiri dapat berpengaruh terhadap sistem peredaran darah dan saraf.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa stres akut dapat memicu berkurangnya aliran darah ke jantung.
(Baca : Pelanggan 2G Masih Banyak, Didorong Beralih ke 4G Lewat Gratis Nelpon dan SMS )
Hal inilah yang meningkatkan pembekuan darah pada jantung.
Semua ini memicu penyakit kardiovaskuler.
Jika kamu atau keluargamu sudah memiliki penyakit aterosklerosis, maka sebuah stres dapat menyebabkan nyeri di dada loh.
Hal ini disebabkan peredaran darah di jantung berkurang.
(Baca : Ini Penjelasan Atalarik Prihal Tsania Marwa yang Kabarnya Sempat Mengirim Uang ke Ibunya )
Akhirnya jantung kekurangan oksigen padahal dalam waktu bersamaan jantung harus memompa darah.
Hubungan penyakit jantung dengan stress ini sangat berpengaruh, ada banyak hubungan antara dua penyakit tersebut. .
Jika kita sering mengalami stress atau depresi, maka kinerja jantung akan menjadi tidak stabil.
Antara satu dengan lainnya bisa saling berkontribusi terhadap perkembangan satu sama lainnya, juga saling menggangu pengobatannya.
(Baca : WhatsApp dan Facebook Kini Diblokir di China, Warga Pakai Aplikasi Lokal )
Berikut ini adalah beberapa hubungan penyakit jantung dengan stress yang patut diketahui.
1. Stress dapat mempengaruhi irama jantung, meningkatkan tekanan darah, menyebabkan gumpalan darah dan menyebabkan peningkatan tekanan hormon secara kronis.
Menurut American Heart Association, ditemukan bahwa stress bisa menyebabkan orang menjadi kurang memperhatikan nutrisi dan kesehatan secara keseluruhan.
(Baca : Pria dengan 'Mr P' Terbesar di Dunia, Bukannya Bangga, Malah Alami Cerita Sedih )
2. Sress sering terlihat pada orang-orang yang pernah terkena serangan jantung atau yang pernah menjalani Cardiopulmonary Bypass Surgery (pengalihan fungsi jantung dan paru-paru selama operasi).
Data dari NIMH menunjukan bahwa 1 dari 3 orang yang selamat dari serangan jantung, pernah bertarung dengan stress selama masa pemulihan.
3. Stress akan membuat orang yang mengidap penyakit jantung jadi lebih sulit untuk menjalankan pengobatannya dan mematuhi pola makan sesuai resep dokter dan olahraga rutin.
Hasilnya, orang yang mengidap stress sekaligus penyakit jantung, akan diprediksi lebih lama sembuh (data dari Cleveland Clinic Journal of Medicine).
Selain itu orang dengan penyakit jantung cenderung lebih negatif terhadap prediksi tersebut, padahal itu memperburuk stressnya juga.
(Baca : Lucu Begini Ekspresi Kalau Gempita Makan Makanan Enak, Mulutnya Sampai Monyong Begitu )
4. Penyakit jantung dan stress adalah penyakit yang serius.
Untungnya, dua penyakit tersebut seringkali dapat dikendalikan melalui pengobatan dan perubahan gaya hidup.
Jika kamu atau keluargamu pernah didiagnosa mengidap salah satu atau bahkan dua kondisi tersebut, konsultasikan baik-baik dengan dokter untuk menemukan pengobatan dan pilihan gaya hidup yang benar. (*)
7 Tahun Nikah, Inilah Sosok Suami Fanny Ghassani yang Jarang Tersorot, Ternyata Punya Profesi Mentereng di Bali