Dari kemarin hingga Jumat (4/1/2019) pagi ini visual gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama dengan tinggi sekitar 150 meter berwarna putih dan intensitas tebal. Angin bertiup lemah ke arah tenggara - selatan.
Baca Juga : Muncul 2 Retakan Baru di Gunung Anak Krakatau, BMKG Khawatirkan Tsunami Susulan
Melalui rekaman seismograf tanggal 3 Januari 2019 tercatat mengalami, 68 kali gempa Guguran, 57 kali gempa Hembusan, 2 kali gempa Hybrid, 24 kali gempa Harmonik, 6 kali gempa Vulkanik Dangkal dan Tremor menerus dengan amplitudo 0.25 - 0,5 mm, dominan 0,25 mm
PVMBG merekomendasikan masyarakat di sekitar G. Karangetang dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam radius 2.5 km dari Kawah 2 (kawah utara) dan Kawah Utama (kawah Selatan) ke arah Utara-Timur-Selatan-Barat dan radius 3 km ke arah Baratlaut.
Sementara itu untuk diketahui sebelumnya pihak BMKG memberikan peringatan waspada kepada masyarakat akan adanya tsunami susulan.
Pasalnya BMKG dilaporkan telah menemukan retakan baru di Gunung Anak Krakatau.
Dikutip dari Kompas.com, peringatan tersebut disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pada Selasa (1/1/2019).
Dwikorita menjelaskan adanya retakan baru tersebut dikarenakan Gunung Anak Krakatau mengalami penyusutan.
Gunung Anak Krakatau yang semula memiliki tinggi 338 meter di atas permukaan laut menyusut menjadi 110 meter.
"Pantauan terbaru kami lewat udara, gunung sudah landai, asap mengepul dari bawah air laut," ujar Dwikorita.
"Tapi di badan gunung yang tersisa di permukaan, ada celah yang mengepul terus mengeluarkan asap, celah itu pastinya dalam, bukan celah biasa," tambahnya.
(*)
Artikel ini pernah tayang di Tribunnews.com dengan judul,
Selain Gunung Anak Krakatau, 3 Gunung di Indonesia Ini juga Berstatus Siaga III
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Hastin Munawaroh |