Asam askorbat dalam lemon sangat penting bagi lambung karena kemampuannya menyembuhkan luka akibat peradangan.
Asam askorbat menyimpan zat fitronutrien yang berfungsi untuk melawan bakteri H. pylori, yaitu bakteri yang menyebabkan infeksi pada dinding mukosa lambung.
Zat inilah yang membuat lemon memiliki sifat antivirus dan antibakteri.
Senyawa yang terkandung dalam lemon juga akan memicu produksi mukus atau lendir yang bertugas untuk melindungi lambung dengan cara menyeimbangkan asam klorida (HCl) yang lebih sering disebut asam lambung.
Lambung dengan asam klorida yang terlalu banyak akan lebih berisiko mengalami luka atau peradangan sehingga sangat bermanfaat untuk menetralkan asam dalam lambung.
Lemon kaya akan vitamin C, asam sitrat, flavonoid, vitamin B-kompleks, kalsium, tembaga, besi, magnesium, fosfor, potasium dan juga serat.
Kandungan ini sangat baik dalam mengurangi lemak paha, lemak pinggang dan lemak wajah.
Inilah 10 Menu Sarapan Teraneh yang Dipesan oleh Tamu Hotel, Nomor 3 Tak Terbayang Rasanya | Grid.ID https://t.co/eLgtWWNp38
— Grid.ID (@grid_id) July 28, 2017
3. Jahe
Rimpang (batang bawah tanah) jahe digunakan sebagai bumbu dan juga sebagai obat.
Jahe adalah makanan anti-inflamasi paling kuat di dunia.
Jahe memiliki efek gastroprotektif dengan memblokir asam dan menekan helicobacter pylori.4
Jahe juga membantu melancarkan pencernaan dan juga mengurangi iritasi gastro-intestinal, merangsang produksi air liur, dan empedu.
Sejak zaman dulu jahe telah digunakan sebagai makanan antiinflamasi untuk mengobati kondisi terkait pencernaan.
4. Daun basil
Tak hanya untuk memasak, daun kemangi atau basil adalah salah satu herbal kuliner yang paling populer.
Daun basil diperkaya dengan kandungan antioksidan, vitamin A, K, C, magnesium, zat besi, potassium, dan kalsium.
(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |