Grid.ID - Kanker menjadi penyakit yang ditakuti banyak orang.
Banyak diantara penderitanya dihantui oleh kematian.
Selain itu, kanker juga identik dengan kemoterapi yang membuat penderitanya kehilangan rambut.
(BACA: Ini Komentar Prilly Setelah Beredar Fotonya Sedang Berpelukan dengan Teuku Rassya)
Jason adalah seorang kolektor rambut di Singapura.
Ketertarikannya dengan rambut membuatnya terhubung dengan penderita kanker.
Lima tahun yang lalu, ia menyadari bahwa orang-orang kehilangan kesempatan berharga untuk berbuat baik.
Ia melihat banyak orang memotong rambut dan rambut itu dibuang.
Akhirnya, Jason memulai gerakan Recycle Your Hair.
(BACA: Berniat Beri Kejutan, Pria Ini Malah Bikin Calon Istrinya Murka di Hari Pernikahan)
Ini adalah proyek di mana orang bisa menyumbangkan rambut mereka untuk dibuat rambut palsu bagi para penderita kanker yang sudah botak.
Tidak hanya rambut, Jason juga mencari tenaga untuk menyortir dan mengatur alur sumbangan sampai produksi.
Menurut Jason, kita akan lebih nyaman memakai wig dengan rambut asli dibandingkan wig sintetis.
(BACA: Kocak! Young Lex Diinterview HRD Sebagai OB!)
Selain itu wig rambut asli akan terlihat lebih alami dan tahan lama.
Sayangnya, harga jual di pasaran lebih mahal dibanding wig sintetis.
Harganya bisa mencapai lebih dari Rp 9 Juta.
Jumlah ini tidak terjangkau bagi para penderita kanker yang juga harus menangung biaya perawatan medisnya.
Rachel adalah salah satu donor rambut panjang.
Namun biasanya butuh banyak sumbangan rambut untuk satu buah wig.
Dalam 5 tahun terakhir, Jason telah menerima lebih dari 500 sumbangan rambut dan menghasilkan hampir 30 wig.
Ia membutuhkan relawan dan orang-orang yang juga bisa melakukannya bersama.
(BACA: Sempat Ditagih Hutang Sama Penjual Barang Antik, Ahmad Dhani Malah Pamer Uang Segepok)
Jason pun bekerjasama dengan pembuat wig lokal yang sudah sangat langka di Singapura dengan biaya sekitar Rp 1,7 Juta/wig.
Dia kemudian menjadi mitra Breast Cancer Foundation yang menawarkan wig kepada perempuan yang membutuhkan.
Terkadang, donor rambut yang membayar biaya pembuatan, tetapi ia juga kerap membayar sendiri.
Saat ini dia berjuang menemukan relawan untuk membantu menyortir dan membuat katalog secara fisik untuk sumbangan rambut.
(*)
Source | : | outbetterworld.org |
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |