Seperti yang dilangsir Grid.ID dalam ABCNews, meski dalam kondisi panic, Rowan mengungkapkan bahwa Hurt tetap bersikap baik dan sabar untuk menunggu.
Rowan mengapresiasi kesabaran Hurt dan berjanji akan mengantarkan tas Hurt tak peduli meskipun hari itu sudah petang.
Rowan menyadari bahwa jika tas Hurt tidak sampai sebelum jam 1.30 dini hari, tas itu tidak akan bisa ikut dalam pengiriman kurir dan tidak akan sampai tepat pukul 9 pagi sesuai jadwal kemoterapi Hurt.
(BACA : Banyak Anjing di Kota Ini Tiba-tiba Berwarna Biru, Mengejutkan! Ternyata Ini Penyebabnya)
Benar saja, tas Hurt sampai di bandara pukul 2 dini hari.
Saat itu Rowan telah selesai bekerja dan langsung mengambil tindakan.
Rowan melihat seberapa jauh rumah Hurt.
Mengetahui jarak bandara ke rumah Hurt menghabiskan waktu sekitar 20 menit, wanita itu hanya berpikir bahwa keterlambatannya pulang jauh tidak penting dibandingkan dengan jadwal kemoterapi Hurt.
(BACA : Resmi Bercerai dengan Atalarik, Tsania Marwa akan Lakukan Ini untuk Mendapatkan Hak Asuh Anak)
Akhirnya Rowan membawa tas Hurt dan mengantarkannya sendiri ke rumah Hurt dini hari.
Pagi harinya Hurt menemukan tasnya berada di depan rumah dan terkejut.
Hurt menemukan sebuah catatan kecil dari Rowan dan seketika Hurt menangis tidak percaya.
Kini, bagi Hurt, Rowan adalah seorang pahlawan yang sangat berarti bagi hidupnya. (*)
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |