Grid.ID – Sebuah berita kontroversial kali ini datang dari kabar yang mengatakan bahwa ganja bisa melindungi anda dari stroke.
Seperti dilansir di laman dailymail.com, sebuah situs berita online asal Inggris, pakar mengatakan bahwa THC (Tetra Hydro Cannabinol) akan melemaskan pembuluh darah.
THC, zat aktif yang terdapat dalam ganja, akan mempengaruhi otak dari waktu ke waktu.
(BACA JUGA: Tak Sembarangan, 3 YouTuber Ini Diundang Presiden Ikut Upacara di Istana Negara)
Setelah 2 bulan, pengguna kronis memiliki aliran darah yang lebih baik ke otak.
Namun, bertolak belakang dengan hal tersebut, pakar lain memperingatkan efek samping yang berbahaya dari penggunaan ganja.
Obat ini dipakai hampir di seluruh Amerika Serikat sebagai pengobat rasa sakit kronis, kecemasan dan epilepsi.
Penelitian oleh University of Texas di Dallas menemukan bahwa obat tersebut dapat memperbaiki aliran oksigen dan darah ke otak.
(BACA JUGA: Bikin Haru, Inilah Kisah 17 Agustusan Al dan Prilly, Bareng Mantan Pejuang Kemerdekaan)
Selain itu, obat ini juga mengurangi risiko penggumpalan darah yang menyebabkan serangan otak.
Tim peneliti menemukan bahwa pengguna ganja kronis memiliki aliran darah otak yang paling efisien.
Pengguna ganja kronis juga menunjukkan bahwa mereka memiliki risiko terkena stroke yang paling rendah.
Dr Francesca Filbey menemukan bahwa obat tersebut memiliki efek positif.
Ia mengatakan penelitian ganja yang lalu menunjukkan perubahan fungsi kognitif seperti memori dan fungsi eksekutif.
(BACA JUGA: 6 Paskibra yang Meninggal Dunia Sebelum Sempat Bertugas, Nomor 6 Paling Miris)
Penelitian ini ingin berfokus pada bagaimana penggunaan THC yang berkepanjangan dapat memengaruhi aliran darah otak.
Mereka melakukan ini dengan menganalisis perbedaan oksigenasi darah otak regional dan metabolisme pada pengguna ganja kronis.
Filbey, direktur penelitian Cognitive Neuroscience menggunakan 74 pengguna dan 101 non pengguna dalam 60 hari.
Semua pengguna melaporkan setidaknya 5000 penggunaan selama hidup mereka dan penggunaan sehari-hari selama 60 hari menjelang penelitian ini.
Pengguna diminta untuk menahan diri dari ganja selama 72 jam sebelum penelitian untuk menghilangkan efek akut dari obat tersebut.
(BACA JUGA: Tak Sembarangan, 3 YouTuber Ini Diundang Presiden Ikut Upacara di Istana Negara)
Peserta menjalani pencitraan resonansi magnetik.
Kadar metabolit THC mereka juga diukur menggunakan urinalisis.
Filbey serta tim lainnya menemukan bahwa pengguna ganja menunjukkan fraksi ekstraksi oksigen global yang lebih tinggi.
Tingkat metabolisme otak serebral juga lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak menggunakan.
Ini Dia Foto-Foto Aknes Yuriko, Paskibra Cantik yang Meninggal Dunia Sebelum Bertugas)
Peneliti juga menemukan bahwa aliran darah di putamen - area otak yang tekait dengan penghargaan, pembelajaran dan kebiasaan - lebih besar pada pengguna daripada yang bukan pengguna.
Peningkatan aliran darah di area ini dapat mencerminkan kapasitas THC untuk melebarkan pembuluh darah.
Dr Filbey juga menambahkan perubahan otak terkait ganja kronis tidak jelas.
Perubahan ini mungkin mencerminkan perbedaan mendasar pada tingkat metabolisme jaringan otak. (*)
Source | : | dailymail.co.uk |
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |