Jurnal Scientific Reports tahun 2015 mengemukakan bahwa area otak sebagian orang menjadi overaktif ketika bertatap mata.
Area ini disebut dengan istilah sistem subkortikal.
( Baca : Ganteng Dengan Dada Bidang Dan Berotot, Fakta Masa Lalu Pemilik Gym Ini Bakal Bikin Kamu Terkejut )
Sistem ini mempunyai tugas untuk mengenali serta menerjemahkan ekspresi wajah orang lain, lewat tatapan mata.
Pengidap spektrum autism sering mengalami fenomena sensitif.
Fenomena yang dimaksud adalah otak tiba-tiba menerima rangsangan saraf yang berlebihan ketika dihadapkan dengan tatapan mata seseorang.
Jadi, menghindari kontak mata dengan seseorang tak selalu berarti anda enggan bicara dengannya.
( Baca : Habis Upacara Siswa SMA Hajar Trotoar Dengan Mobil, Malah Begini Komentar Netizen )
Atau tidak memerhatikan kata-katanya.
Kemungkinan otak anda yang bereaksi berlebihan sehingga anda merasa tak nyaman ketika bertatapan.
Pakar dari University of Tampere di Finlandia, Jari K. Hietanen, mengatakan terlalu banyak berpikir soal interaksi anda dengan orang lain justru membuat anda gugup.
Tidak perlu dipaksakan jika anda memang merasa tak nyaman.
Posisi bicara yang nyaman bisa anda pilih untuk menutupi hal ini.
Tapi di kasus lain, misalnya saat di wawancara, kontak mata memang sangat penting.
Untuk itu, anda yang mempunyai kelemahan dalam kondisi ini mungkin harus berlatih.
Lama kelamaan otak anda juga akan terbiasa terhadap hal ini.
(*)
Pak Tarno Ketiban Rezeki Nomplok Usai Viral Jualan Ikan Cupang, Tangisnya Pecah saat Diberi Sosok ini Rp 50 Juta
Source | : | Hellosehat.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |