saya :" ia dok."
dokter : "emang dirumah siapa aja yg merokok?"
Saya :" kalau dirumah gak ada yg ngerokok dok"
dokter :" trus kenapa bisa kena pnemonia lagi, paru akleema bnyak sekali kumannya, biasanya ini dari asap rokok."
saya:" mungkin karena dirumah suka bnyak tamu datang dan mereka kebanyakan merokok."
dokter:" nah itu bu, dirumah itu harus steril dari asap rokok, kalau perlu bikin papan yg tulisannya RUMAH INI BEBAS ASAP ROKOK.."
(saya langsung diam dan rasa sesal dihati)
Jadi nyesel bangetlah saya sebagai seorang ibu, bener kata dokter kenapa saya gak tegas melarang orang2 yg datang dan yg berdekatan sama akleema kalau lagi ngisap rokok. mereka enak dengan rokoknya dan anak saya yg harus sakitnya...????????????
Makanya tolong donk yg suka merokok, itu asap rokok yg anda hisap membahayakan anak kami..
Asapnya mank gak keliatan, tapi anak kami menghirupnya...
Ini alasan saya kenapa benci banget kalau ada orang yang merokok...
Akleema sayang cepat sembuh ya..
Maafkan Umi yg suka teledor jagain Akleema,,..
Mudah-mudahan para bapak-bapak atau siapapun yang masih merokok disadarkan bahwa mau bagaimanapun asap rokok itu tetap lebih membahayakan orang lain yang tidak menghisapnya dibanding pecandunya..
Jadiii stoop..stoopp stoop merokok..
Kami sayang sekali anak kami yang tidak.berdosa harus menanggung penyakitnya.
Sejak diunggah di laman facebook Nurul Suci Sobariyah pada tanggal 22 Agustus 2017 yang lalu telah mendapat tanggapan dari berbagai netizen.
Seperti kata akun Devi Anita "yg sabar ya say .. anak saya juga sama, kena radang paru dan skrng mah di rawat di RS Mitra Keluarga Depok ..
Semoga semakin bnyk orng yg sadar akan bahaya ROKOK !!!!!!".
Ada juga yang mengklarifikasi bahwa penyebab Pneumonia bukan hanya dari asap rokok seperti kata Olivia Garina "Anak sy 2x dirawat krn ini oleh seorg prof terkenal di bdg tp engga bilang krn asap rokok krn mmg dirumah tdk ada 1 pun yg merokok...bisa bny faktor debu, bulu binatang,udara kotor...ya intinya jaga kebersihan dan gizi si anak insha alloh lekas pukih dan tdk kena lg".
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |