Ingin sekali ia menjelaskan bahwa mereka tidak pernah sekolah seumur mereka karena mereka terus berpindah.
Margaret menceritakan tentang hidupnya sebagai seorang musafir.
(BACA JUGA: Riasan Cantik Menawan Raisa Saat Acara Pengajian, Natural Tapi Selalu Flawless, Siap-siap Baper!)
Anak-anak tidak sekolah, melainkan bermain atau membantu keluarga.
Margareth dan keluarganya disiksa secara tidak langsung oleh masyarakat.
Mereka akan diusir ketika mereka mendirikan camp secara ilegal dan dianggap menyebabkan gangguan.
Mereka terus mengalami ancaman penggusuran dan telah berpindah tempat selama 30 kali dalam 6 bulan terkahir.
Margareth mengungkapkan bahwa dia sebenarnya menginginkan rumah yang stabil dan permanen.
(BACA JUGA:Ternyata Ini Alasannya Kamu Harus Punya Mainan Seks, Nomor 2 Bikin Kalian Cepet Pengin Beli )
Ia masih belum paham kenapa penduduk setempat merasa terganggu dengan keberadaannya.
"Kami bukan anjing, kami juga manusia", salah satu kalimat yang dilontarkan Margareth.
Menurutnya, mereka telah berkeliling dunia dan tidak ada yang menyukai mereka. Dia merasa itu tidak adil.
Dia tidak mencuri dan tidak membahayakan, sehingga tidak menjadi masalah bagi mereka.
Namun tetap mereka banyak diusir dan ditolak banyak orang.
Kisah Margareth akhirnya dibuat film yang tayang di Inggris sebagai gambaran nyata tentang kehidupan komunitas paling terpinggirkan di Inggris.
(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Mirror.co.uk |
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |