Dia suka dengan Aarav yang sangat manis dan selalu ada di setiap saat.
Baik Aarav maupun Sukanyeah merasa bahwa mereka memiliki tubuh yang tak sesuai dengan identitas gendernya sejak usia dini.
Kenang Aarav, "Ibu saya mengatakan bahwa saya selalu berperilaku seperti anak laki-laki."
Aaraf juga merasakan hal demikian.
Jadi, dia berkonsultasi dengan seorang psikiater ketika remaja.
Psikiater bilang, "Mari kita tunggu dan lihat bagaimana perasaannya di tahun-tahun yang akan datang."
Seiring berjalannya waktu, identitas gendernya bergeser.
Aaraf harus memikul tanggung jawab keluarga.
"Saya sibuk mencari nafkah dan lama bekerja di Dubai."
"Setelah punya cukup uang, saya memutuskan beralih dari perempuan."
Dr Sanjay Pandey adalah dokter yang membantu keduanya melakukan pergantian gender.
Sukanyeah mengenang saat dia tumbuh.
Dulu, "Saya menyukai boneka saat kecil dan suka bermain dengan anak permpuan."
"Kami memainkan permainan dandan."
Dia bahkan punya hormon seperti wanita normal.
Temannya mengolok-olok Sukanyeah sebagai seorang banci.
"Sejujurnya, aku menyukai kenyataan bahwa mereka mengira aku perempuan."
Itulah yang dia inginkan.
Tak ingin hidup dalam kubangan kebohongan, sukanyeah memutuskan transisi.
Sebelumnya, konsekuensi dari keputusan ini sudah diketahui.
Namun ulangnya, "Apakah kamu selamanya akan hidup dalam kubangan kebohongan?"(*)
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |