"Lalu aku melihat lampu merah kecil di kamera dan mendengar suara lembut dari kaset dan aku menyadari pembunuhannya sedang direkam," katanya lagi.
Kini, Sarah yang berusia 42 tahun adalah salah satu dari ribuan wanita Inggris yang pernah merasakan getirnya kehidupan sebagai budak seks.
Tetapi, ia adalah orang pertama yang memberi tahu dunia tentang apa yang terjadi padanya.
Cobaan mengerikan itu tercatat dalam memoarnya, Slave Girl, yang ditebitkan pada bulan Januari ini.
Baca Juga : Masih Nekat Jadi Pelakor, Kini Bisa Dijerat Hukum dan Pidana!
Pembunuhan gadis Thailand itu, jauh dari satu-satunya adegan mengerikan yang membakar ingatan Sarah pada hari-hari mengerikan tahun 1990-an.
Ia juga mengingat bagaimana kepala saingan mucikarinya terputus dan tergeletak beberapa meter dari tubuhnya, setelah perselisihan tentang perempuan yang dipaksa melacur.
Pasca pembunuhan atas wanita Thailand, Polisi Belanda melacak geng-geng itu mendekatinya beberapa kali sebelum akhirnya melarikan diri pada 1997.
Beberapa penculiknya melarikan diri untuk menghindari penangkapan pada waktu itu.
Baca Juga : Video TKI yang Disandera Abu Sayyaf Beredar, Sang Istri Minta Pemerintah Selamatkan Suaminya
Sarah dibawa ke Belgia dalam persembunyian sebelum kembali ke kota asalnya Gateshead, Tyneside, untuk bertemu ibunya dengan perasaan yang hancur lebur.
Source | : | intisari online. |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |