Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Seorang gadis berusia 15 tahun mengkalim bahwa dia telah diperkosa secara sistematis.
Ia telah digagahi oleh belasan orang di sebuah desa kecil, di sebuah pulau.
Gadis tersebut mengatakan bahkan ada 40 pria yang telah melakukan hal keji tersebut.
Dia mengalami kejadian yeng menyesakkan dada tersebut selama 8 bulan di tahun 2016.
(Baca juga: Jangan Lagi Tonton Film Begituan Lewat HP, Ada Bahaya Tersembuyi, Bisa Bikin Malu Saat Sudah Kerja)
Para pelaku bejat tersebut awalnya memanfaatkan waktu orang tuanya yang bekerja di malam hari.
Memanfaatkan waktu, mereka menggunakannya untuk menculik korban dari rumah.
Untuk melakukan aksi kejinya, mereka memberi obat bius pada korban sebelum beramai-ramai melakukan aksi yang tak pantas.
Aksi keji ini telah membuat heboh desa Ban Koh Raed di Teluk Phang Nga, Thailand barat daya.
(Baca juga: Bukan Karena Kanker, Wanita Ini Terpaksa Dibotak, Ternyata Ini Alasannya)
Di tempat ini kira-kira ada 100-an penduduk.
Menurut laporan, serangan ini dimulai pada bulan Mei.
Saat itu seorang pria memasuki rumah dan segera menggagahi anak yang baru tersebut.
Pelaku dapat melakukan aksi keji itu karena orang tuanya tengah mencari getah karet.
(Baca juga: Simak Sebab Tumit Pecah Berikut, Bisa Jadi tanda Penyakit Serius)
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari The National, dikatakan oleh ibunya, "Saya dan suami saya bekerja sebagai pengunduh getah karet."
Ini membuat, "Kami harus meninggalkan anak-anak sendirian di antara waktu tengah malam dan subuh."
Sang ibu mengatakan kepada polisi bahwa orang yang sama kembali dalam beberapa malam berikutnya.
Selama beberapa bulan kemudian, serangan malah makin meningkat.
Seorang pria kemudian datang ke rumah lagi dan melakukan tindakan paksa, mengajak pergi ke gubuk pantai.
Mereka membius dan membiarkan pria-pria lain melakukan tindakan brutal.
Polisi Thailand mengatakan bahwa mereka tengah mengidentifikasi 11 orang yang diduga terlibat.
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Malaysian Digest, pejabat setempat, Yuttanakorn Juanjenkij, berkata, "Warga lokal siap untuk bekerja sama dengan polisi."
(Baca juga: Nggak Perlu Aplikasi Kamera Cantik, 8 Cara Ini Bikin Mata Kamu Tampak Besar dan Bulat)
"Pikirkanlah tentang anak-anak yang tinggal di desa."
"Mereka merasa stres tentang kejadian ini."
"Penduduk lokal di sini umumnya punya kedekatan satu sama lain."
"Sangat sulit bagi mereka untuk percaya bahwa kejahatan semacam ini bisa terjadi di lingkungan sendiri."
(Baca juga: Ibunda Shireen Sungkar Siapkan Hadiah Khusus Ini untuk Laudya Cynthia Bella, Apa ya?)
Sementara gadis tersebut mengatakan bahwa penyerang bukan berasal dari pulau tesebut.
Namun, jumlah aksi keji yang tinggi, mengindikasikan bahwa sebagian besar penduduk punya hubungan dengan pihak yang dituduh melakukan aksi bejat tersebut.
Akibat dari kejadian ini, gadis tersebut bersama keluarganya terpaksa meninggalkan rumah.
Mereka merasa tak aman tinggal di pulau tersebut setelah mendapat ancaman dari para penduduk.(*)
Tengok Rumah Baru Jess No Limit dan Sisca Kohl, Interiornya Serba Emas dan Bergaya Eropa Klasik
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |