"Kami menggunakan perangkat lunak ini dengan mencampurkan bahasa Yunani Kuno, Arab, alfaber Runic, serta Latin."
"Semua aksara bahasa tersebut diacak beberapa huruf dan menunjukkan bahwa pada akhirnya ini memang surat iblis."
Suster Maria Crocifissa menjadi sangat mahir dalam linguistik salama bertahun-tahun di biara tersebut.
Para ilmuan percaya bahwa surat ini sebenarnya ditulis dalam bahasa penemuannya sendiri.
Maksudnya, ini adalah sebuah tiruan dari alfabet yang telah diketahui.
Menggunakan teori seperti ini sebagai dasar, tim ilmuan tersebut memuat perangkat lunak dengan bahasa yang mungkin punya peluang.
Jadi, bahasa yang dipilih yakni, Yunani Kuno, bahasa Yunani modern, hingga bahasa Yazidi.
(Baca juga: Astaga, Beredar Video Tak Senonoh Gebby Vesta Sambil Pakai Hijab!)
Dengan mengidentifikasi karakter dalam huruf yang mirip dipakai oleh Suster Maria Crocifissa, para ilmuan dapat memahami makna di baliknya.
Akhirnya, tim ilmuan ini berhasil menerjemahkan sepanjang 15 baris isi surat.
Mereka menemukan bahwa isinya membahas tentang kaitan antara hubungan manusia, Tuhan, dan setan.
Mereka mengatakan bahwa surat tersebut bertele-tele.
#BREAKING : #DarkWeb helps decode 17c '#satanicverses' penned by Sister Maria Crocifissa della #Concezione pic.twitter.com/D5JI8CvYkH
— Albert Batlayeri???? (@AlbertBatlayeri) September 9, 2017
Penjelasannya juga tak konsisten dan sukar untuk dipahami.
Pembuktian ini mendukung teori yang dipegang oleh para ilmuan modern.
Alih-alih ditulis oleh setan, diduga bahwa Suster Maria Crocifissa mengidap skizofrenia atau gangguan bipolar.
Dalam tulisan tersebut dijelasakn tentang Tuhan, Yesus, dan Roh Kudus sebagai 'bobot kematian'.
Argumen dalam surat tersebut berisi, "Tuhan berpikir bahwa dirinya dapat membebaskan umat manusia."
Juga dikatakan bahwa, Tuhan diciptakan oleh manusia.
"Sistem semacam ini tak akan berfungsi pada siapa pun."(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |