Ia kemudian membuka toko di Tanah Abang, hingga kemudian menjadi pemain garmen kelas kakap.
Pada tahun 2010, ia bis amemproduksi pukuhan ribu lusin baju anak.
Omzetnya saat itu tembus Rp 9 miliar per tahun.
Sementara, dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Husni ternyata sempat mengalami kesulitan dengan bisnisnya.
Ia memindah industrinya dari Jakarta ke Pekalongan.
Alasannya, soal gaji tenaga kerja yang kian tinggi di Jakarta. (*)
Penulis | : | Aji Bramastra |
Editor | : | Aji Bramastra |