2. Acara ini diadakan di Pusat Perdamaian Cheong Shim Korea di Gapyeong, Provinsi Gyeonggi.
Menurut Korea Times, gereja mengatur perkawinan, biasanya lintas budaya, sesuai dengan ajaran pendiri gereja, Moon Sun-Myung, yang percaya bahwa Tuhan tidak melihat kebangsaan atau warna kulit.
3. Acara ini diproklamirkan oleh misionaris yang bernama Han Hak-Ja.
Nama untuk acara ini adalah "blessing ceremony" atau "perayaan kasih".
4. Praktik ini mendapat banyak perhatian internasional karena mereka adalah pasangan-pasangan yang baru saja bertemu dan hampir tidak mengenal satu sama lain.
Bayangkan kamu menikah dengan orang yang belum pernah bertemu atau mengenal dengan dekat.
Perayaan sejenis ini pernah diadakan pada tahun 1961 untuk 36 pasangan di Seoul, Korea Selatan, hanya setahun setelah pernikahan Moon sendiri dengan Han pada tahun 1960.
5. Acara ini juga pernah terjadi tahun 1988 di mana Moon menikahkan 6.516 orang Korea dan Jepang.
Perayaan ini sebagai salah satu upaya untuk menyerukan persatuan di antara kedua negara itu.
"Saya merasa sedikit canggung," kata Lee Kyu Chul, seorang programmer komputer Korea, saat berbicara tentang pernikahannya dengan pengantin wanita Jepang, Miura Kuniko.
Keduanya tidak dapat berkomunikasi, karena keduanya tidak memiliki bahasa yang sama, namun berkomitmen terhadap agama mereka dan ikatan mereka.
"Saya tahu apa yang akan saya hadapi. Saya akan belajar bahasa Jepang terlebih dahulu dan kemudian mengajarinya bahasa Korea. "
(*)
5 Dekorasi Imlek ini Bawa Keberuntungan Bagi Masyarakat Tionghoa, Segera Buru Barangnya!
Source | : | nextshark.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |