Pakaian dewasa kedodoran buatnya.
Laura mengalami sindrom ini setelah ia terobsesi dengan menghitung kalori yang ia dapatkan setiap hari.
(BACA : Pose Seperti Ini, Awkarin Terlihat Tak Pakai Celana! Atau Memang Tak Pakai Celana? )
Ia bahkan tak mau makan permen karet, atau bahkan memakai pelembab bibir.
Menurutnya, produk itu menyimpan kalori tinggi yang bisa menambah berat badannya.
Laura kemudian membuang banyak bahan makanan dari menu dietnya sehari-hari.
Kondisi ini membuat badannya menjadi sangat lemah.
Laura mengalami nyeri di sekujur tubuh, rambut rontok, pusing, sakit kepala, dan warna kulitnya bahkan berubah menjadi kusam.
"Bahkan untuk jalan menuju ke kotak surat saja aku harus berjuang, badanku terlalu lemah untuk melakukannya,"
"Setiap tulang terlihat menonjol di kulitku, sehingga orang akan ketakutan untuk memelukku," ujar Laura.
Tapi Laura akhirnya menyadari kesalahannya.
Ia kini sembuh dari sindrom anoreksia.
Badannya lebih berisi, dan ia semakin terlihat cantik.
Ia menjalani kehidupan normal dan banyak berolahraga.
Laura pun membagi kisahnya ini, agar semua remaja perempuan belajar dari kengerian yang dialaminya. (*)
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | Aji Bramastra |
Editor | : | Aji Bramastra |