Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Ini adalah kondisi serius pada kulit yang bisa saja terjadi pada diri kamu.
Fenomena yang menyerang kulit ini pernah dialami oleh jutaan orang dewasa dan anak-anak di seluruh dunia.
Bila terkena, kulit kamu bisa jadi begitu kering, gatal, hingga terasa sakit yang luar biasa.
Bagi banyak orang, kengerian ini akan berkurang saat penderita mulai semakin tua.
Tapi yang perlu diperhatikan, tak semuanya seperti itu.
Vivienne harus terus berjuang meski umurnya sudah beranjak 20.
Untuk sembuh dari penyakit yang bernama eksim, dia harus rutin memakai steroid topikal.
Eksim sendiri merupakan penyakit kulit yang dapat membuat kulit mengelupas.
(Baca juga: Pegawai McDonald's Ungkap Trik yang Bikin Pelanggan Rugi, Kalau Begini Melulu, Enaknya Diapain Ya?)
Biasanya, juga muncul rasa gatal dan kulit menjadi lebih kering.
Nah, steroid topikal digunakan untuk mengatasi peradangan yang terjadi pada kulit.
Vivienna harus berhenti menggunakan steroid ini karena dia mulai kecanduan.
Hampir 3 tahun telah dilaluinya dengan steroid topikal.
Kini dia harus berhenti menggunakannya.
Namun, berhenti menggunakan steroid topikal membuat kulitnya malah jadi retak, berdarah, dan cenderung berlendir.
Kulitnya terasa begitu sakit, hingga mandi sampai berpakaian jadi hal yang terasa tak memungkinkan.
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Metro.Co.Uk, Vivienna bilang, "Aku tak bisa bekerja saat ini."
"Kini aku harus tinggal di rumah."
"Ibu membantu melakukan hampir segalanya."
"Aku merasakan gatal yang sangat hebat."
Dia rasa, "Hampir segalanya berasal dari tulang."
(Baca juga: Penjual Nasi Padang Ini Akan Dilantik Jadi Presiden Nanti Malam)
Bahkan, "Kuletakkan es di atas badan untuk meredakan."
"Tapi sepertinya ini tak membantu."
Ngerinya, "Mandi terasa begitu menyakitkan."
"Air terasa begitu seperti air asam."
(Baca juga: Bikin Ngelus Dada, Inilah Harga Gelang Amora Lemos, Putri Krisdayanti)
Akhirnya, ini membuatnya jadi tak sekedar mengidap kulit kering.
Selama rasa sakit yang tak tertahankan tersebut, Vivienne juga harus melihat kulitnya mengelupas begitu saja.
Kamarnya penuh dengan seprpihan kulit.
Vivienne awalnya mengoleskan steroid untuk mengatasi eksimnya saat masih muda.
(Baca juga: Habis Cerai, Duren Ini Malah Kepergok Jalan Bareng Aktris Cantik Lagi, Netizen: Cocokkan Ini Bang!)
Tapi, justru ini menyebabkan kulitnya bengkak dan muncul beragam gejala lainnya.
"Gejala-gejalanya jauh lebih ekstrim," ungkapnya.
"Wajahku akan membengkak dan terbakar."
Kulit yang memburuk, tentu juga berdampak bagi kesehatan mental Vivienne.
(Baca juga: Wanita Ini Nikahi 12 Pria, Ternyata Ini Alasannya! Waduh, Sampai Ditangkap Polisi)
"Aku bahkan takut saat membukakan pintu untuk tukang pos."
"Jarang orang-orang melihat ke mataku saat aku berbicara dengan mereka."
Vivienne sangat sadar diri dengan kondisi tubuhnya.
Sampai saat ini, "Aku tak pernah mendapatkan perkataan yang buruk."
"Tapi, banyak orang yang menatap diriku."
"aku berharap dapat mengatakan pada mereka bahwa ini adalah sesuatu yang tak dapat kukontrol."
Termotivasi atas gejala yang menimpanya, Vivienne menggunakan Google untuk mencari tahu apakah orang lain yang menggunakan steroid jauh merasa lebih buruk atau lebih baik.
Lalu dia menemukan International Topical Steroid Addiction Network (ITSAN).
(Baca juga: Geger! Warga Mencium Bau Busuk, Ketika Digali Ini Isinya!)
Jaringan ini dapat memberi penjelasan bahwa kecanduan terhadap steroid topikal dapat menyebabkan terjadinya sindrom kulit merah.
Ini adalah kondisi yang menyebabakan kulit merasa terbakar dan rasanya sangat menyakitkan.
Ini terjadi ketika seseorang mencoba melepaskan ketergantuangan pada steroid topikal.
Inilah yang juga terjadi pada Vivienne.
Sejak mengatahui hal ini, dia akhirnya berhenti menggunakan steroid.
Hasilnya memang lamban.
Tapi, kini Vivienne yang berasal dari Dublin melihat ada yang sedikit membaik.
Sebagai gantinya, dia merawat penyakit eksimnya dengan rutin mandi garam laut.
Dia juga rutin mengkonsumsi suplemen, menghindari pakaian ketat yang terbuat dari bahan sintetis, dan mencoba menjadi vegetarian.
Kini dia membagikan pengalamannya di Instagram, memberi dukungan kepada penderita lainnya.
"Aku ingin orang lain menyadari bahwa steroid topikal dapat lebih berbahaya."(*)
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |