Poppy : Apa yang kamu rasakan ketika kebanjiran pasien?
Ponari : Nelangsa!
Poppy : Mengapa?
Ponari : Gak bisa gabung sama keluarga, waktu dulu itu ramai-ramai, bapak saya kan merantau.
Untuk diketahui, saat pengobatan Ponari meraup banyak uang, terjadi perebutan antara ayah Ponari dan kerabatnya.
Hingga ayah Ponari yang dari awal tidak setuju harus rela berpisah dengan Ponari dan ibunya.
Poppy : Sekarang berapa banyak yang datang untuk berobat?
Ponari : Kalau sekarang, jarang, kadang seminggu kadang ada.
Poppy : Kalau dulu?
Ponari : Gak bisa menghitung, soalnya terlalu banyak.
Dari pengakuan Ponari, ia menjalani praktik pengobatannya sejak duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar hingga kelas enam.
Poppy : Jadi lebih enak dulu atau sekarang?
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |