Semakin lama Kamu menunda untuk mengisi perut, semakin kelaparan dan stres pula Kamu. Kortisol bertugas membantu tubuh mengolah gula (glukosa) dan lemak untuk dijadikan energi, juga untuk mengendalikan stres.
Jika Kamu tidak sarapan, dikombinasikan dengan kadar stres tinggi di pagi hari, Kamu akan lebih mungkin untuk mencomot pilihan camilan yang tidak sehat, tinggi gula dan lemak untuk ‘mengejar’ ketertinggalan energi yang terbuang dari otot, secara fisik dan mental.
Seiring waktu, jika dibiarkan kebiasaan ini justru dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
(BACA: Makan Pisang Pagi Hari, Baik atau Buruk sih? Ini Dia Jawabannya)
4. Kamu akan membakar kalori lebih banyak saat berolahraga
Sebuah studi dari British Journal of Nutrition 2013 menemukan bahwa olahraga pagi bisa membakar 20% lemak lebih banyak ketika dilakukan pada waktu perut kosong.
Penting untuk dicatat: Bagaimana tubuh Kamu bereaksi akan tergantung pada apa pola makan keseharian Kamu dan seberapa keras Kamu akan mendorong diri sendiri selama Kamu berolahraga.
Tapi, jika Kamu adalah penggiat olahraga di pagi buta, Kamu mungkin mendapat manfaat dari berolahraga sebelum makan pertama Kamu. Hanya saja, pastikan untuk mendapatkan asupan nutrisi yang mencukupi dan mengenyangkan di malam sebelumnya.
Namun demikian, olahraga pagi tanpa sarapan juga dapat “mengancam” program gaya hidup sehat Kamu.
Kadar gula darah yang rendah akibat (hampir) nihilnya glikogen dan insulin dalam tubuh dari membolos sarapan, yang dikombinasikan dengan stres fisik dan mental (menyiapkan baju dan perlengkapan kerja, menyiapkan anak bersekolah, dan kewajiban harian Kamu lainnya), kecil kemungkinannya Kamu mampu memfokuskan diri untuk berolahraga setelah melewatkan sarapan.
5. Kamu jadi cepat pikun
Nutrisi yang tidak memadai mempengaruhi perkembangan intelektual bayi dan anak-anak.
Sebuah studi kecil tahun 2005 yang diterbitkan dalam jurnal Psychology and Behavior, dilansir dari Business Insider menemukan bahwa anak-anak sekolah dasar yang rutin sarapan memiliki memori jangka pendek yang lebih baik daripada siswa yang tidak sarapan.
Dilansir dari Live Strong, The University of Maryland Medical Center menunjukkan bahwa seorang anak yang tidak sarapan akan lebih cepat lelah saat di sekolah, tidak mampu berkonsentrasi, dan kehilangan banyak kesempatan untuk mendapatkan stimulasi kognitif.
Kekurangan zat besi, yodium, dan protein dalam diet anak mengacu pada IQ yang lebih rendah, menurut laporan dari Iowa State University. Selain itu, gizi buruk mengarah pada penurunan rentang perhatian, gangguan memori, kecenderungan untuk terdistraksi, dan memperlambat kecepatan belajar.
Jadi, perlu sarapan atau tidak?
Pada akhirnya, pilihan untuk sarapan atau tidak sarapan kembali lagi pada preferensi pribadi. Jika Kamu merasa lapar di pagi hari dan Kamu menyukai ide sarapan, lanjutkan saja rutinitas Kamu (dan mungkin, pilihlah menu yang lebih sehat daripada makanan cepat saji). Sarapan yang kaya protein adalah yang terbaik.
Namun, jika Kamu tidak merasa lapar di pagi hari dan tidak merasa bahwa Kamu membutuhkan makan berat di pagi buta, Josh Axe, DNM, dokter spesialis gizi bersertifikat, dilansir dari Men’s Fitness, menyarankan untuk coba memulai dari sesuatu yang kecil, seperti protein shake atau smoothie buah segar, kecilkan porsi makan malam Kamu, dan kurangi konsumsi alkohol dan snack “kalori kosong” di malam sebelumnya. (Kompas.com/ Wisnubrata)
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan Judul "5 Hal yang Bisa Terjadi Jika Anda Tidak Sarapan"
Tinggal di Jepang, WNI Ngaku Saat Lahiran Malah Diberi Uang Segini oleh Pemerintah Negeri Sakura
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |