Tapi alih-alih membawanya ke acara musik, gadis-gadis membawanya ke rumah terdekat dimana Cassidy diperkosa oleh dua anak laki-laki yang bergantian sementara gadis-gadis lain duduk di ruangan yang berdekatan.
Anak laki-laki saling bertukar waktu sambil menyerangnya, kata Ms. Trevan saat itu, sementara yang lain berjaga di pintu.
Serangan tersebut membuat Cassidy menderita mimpi buruk, insomnia, kecemasan perpisahan, serangan panik dan PTSD (Post-traumatic stress disorder).
Ms. Trevan mengatakan bahwa keluarga tersebut bertemu dengan Tim Investigasi Pelanggaran Seksual dan Pelanggaran Seks Polisi Victoria lebih dari 20 kali, namun Cassidy tidak dapat memberi pernyataan kepada mereka, karena khawatir bahwa mengingat kembali pengalaman tersebut akan mendorongnya melewati batas.
(BACA : Beredar Video Supir Taksi Online Tak Pakai Celana, Wanita Ini Berikan Klarifikasi)
Terganggu oleh masalah kesehatan mental, Cassidy akhirnya bunuh diri pada 2015.
Namun Ms. Trevan percaya bahwa anak laki-laki, yang berusia 14 dan 15 tahun pada saat serangan tersebut masih bisa dicari bila diinterogasi.
Dia mengatakan bukti baru, termasuk percakapan teks dengan salah satu pengganggu wanita di mana dia mengakui pemerkosaan tersebut, dapat membantu kasus ini.
Ms. Trevan mengatakan salah satu dari anak laki-laki tersebut juga mengakui serangan tersebut, dia mencoba untuk dimaafkan dari tindakannya dengan mengatakan bahwa dia mabuk.
(BACA : Ibu Ini Melahirkan Bayinya Saat sedang Berkendara Dengan Sepeda Motor Di Jalan)
Dia telah menyerahkan bukti ke Polisi Victoria.
Seorang juru bicara polisi menolak untuk mengatakan apakah ada tersangka yang telah diinterogasi.
5 Shio Paling Berbakat Jadi Penulis Buku, Pintar Menarik Perhatian Pembaca Lewat Tulisan
Source | : | dailymail.co.uk |
Penulis | : | Adrie P. Saputra |
Editor | : | Adrie P. Saputra |