Teknologi dalam robot ini memungkinkannya untuk melakukan perencanaan impan oral, navigasi bedah, dan fungsi kontrol otonom.
Robot ini dikembangkan di Rumah Sakit Stomatologi Universitas Kedokteran Militer Keempat di Xi'an dan Universitas Beihang di Beijing.
Tujuannya adalah untuk menangani masalah kekurangan dokter gigi di Tiongkok daratan.
Sekitar 400 juta pasien di negara tirai bambu ini mengatakan membutuhkan gigi baru.
Dalam sebuah wawancara, Dr. Zhao Yimin menemkankan bahwa robot ini bersifat otonom sehingga menghindari faktor subjektif yang sering menimbulkan kesalahan.
Saat uji coba, dokter gigi memprogram robot untuk bergerak dan menempatkan implan gigi pada pasien dengan bius lokal.
Yang menarik adalah ketika robot itu bisa menyesuaikan diri dengan gerakan pasien.
(*)
Feby Marcelia Kepergok Netizen Jalan Sama Pria Baru padahal Baru Cerai, Revand Narya: Ini Bukti Allah Nggak Tidur
Penulis | : | Jeanne Pita |
Editor | : | Jeanne Pita |