Pertama, kera lebih cenderung menggaruk saat terjadi peningkatan tekanan sosial, seperti bergaul dengan individu yang berpangkat tinggi atau yang tidak mereka kenal dengan baik.
Kedua, ketika kera menggaruk bagian tubuhnya di depan kera lain sebagai gestur stres, cara itu dapat menurunkan 25 persen risiko adanya kera lain yang menjadi agresif, bahkan membuat kera lain cenderung bersikap ramah.
Para periset berpikir, kera juga bisa mengenali kawanannya yang sedang dan membuat mereka tidak ingin berinteraksi lebih jauh.
“Penyerang potensial dapat menghindari untuk menyerang individu yang terlihat stres atau tertekan.
Alasannya karena orang yang tertekan dapat berperilaku yang tidak dapat diprediksi seperti memberikan agresi berisiko atau perilaku yang tidak perlu, "kata para peneliti dalam makalah mereka.
Jadi, menurut peneliti, alasan mengapa kamu menggaruk kepala atau melakukan gestur lain saat sedang stres adalah untuk mengatakan kepada dunia bahwa Anda sedang stres.
(BACA : Mengerikan! Sosok Wanita Ini Menghebohkan Warga, Ternyata Dia Adalah... )
Dan itu diharapkan bisa membuat dunia sedikit lebih baik terhadap kamu sebagai balasannya.(*)
( Kompas / Ayunda Pininta )
Artikel ini pernah tayang di kompas.com dengan judul "Ternyata, Inilah “Manfaat Positif” Garuk Kepala Saat Stres"
5 Shio Paling Cocok dengan Pasangan Tipe Family Man, Sama-sama Berorientasi pada Keluarga
Penulis | : | Justina Nur Landhiani |
Editor | : | Justina Nur Landhiani |