"Aku kuat, Pak. Bisa aku sukses ke depannya," ujarnya sembari memeluk jasad ayahnya di rumah duka, Minggu (24/9/2017).
Para kerabat yang melayat pun tidak bisa menahan air mata. Mereka berusaha menghibur dengan memeluk dan memegangi pundaknya.
"Kakak harus kuat, harus makin rajin sekolah. Kakak yakin bisa berhasil ke depannya. Bahagiakan Mamak dan adik," ungkap seorang kerabat perempuan di sampingnya.
Sementara itu, Misel Simanjuntak (8), putri kedua mendiang, tampak bermain dan sesekali duduk di pelataran rumah bersama teman-temannya di teras depan rumah.
Sebelumnya, dia sempat duduk di sebelah Yorida Sihombing, ibunya.
"Mamak, kenapa? Jangan nangis Mak," tuturnya sembari memegang botol air mineral.
Almarhum David baru menjadi sopir Grab sejak enam bulan lalu.
Selama ini dia berjualan pakaian di Pasar Sentral Kota Medan.
Mobil Toyota Avanza yang digunakannya saat dirampok dan dibunuh kawanan begal masih kredit.
Dari informasi yang diperoleh, sebelum tewas, David Julher Simanjuntak baru saja mendapat pesanan penumpang dari Jalan Sutomo tujuan Jalan Wahidin sekitar pukul 19.00 WIB.
Adapun akun yang mengajukan orderan adalah akun anonim dengan nama Den'Gegana Gegana Polda Sumut (Brimob).
Bahkan, nomor ponsel pemesan Grab tertera dalam aplikasi yang tersebar di media sosial para sopir Grab.
Diduga, David dibunuh saat mengantarkan pelanggan lalu jasadnya dibuang ke dalam parit di depan rumah kos di Jalan Sempurna. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Medan dengan judul : Dua Driver Grab Tewas Dibegal Dalam Dua Hari, Ini yang Dilakukan Polisi
3 Camilan Sehat dan Lezat Penakluk Kolesterol Jahat, Kecil Bentuknya Besar Khasiatnya
Penulis | : | Aji Bramastra |
Editor | : | Aji Bramastra |