Charlotte, anaknya bergabung dengannya dan berbicara kepalanya dan bahkan makan sebagian besar makan malamnya. Dia tidak mengeluh. Dia berbagi, dan itu membuat Katie terpukul dan menyesal.
Dia hanya melihat suaminya satu jam dalam sehari, namun ia baru paham bahwa waktu suaminya dipakai untuk sesuatu yang lebih berharga.
Petani bekerja dalam profesi tanpa pamrih.
Mereka adalah orang yang bekerja untuk dengan keringat dan air mata darah untuk menunjukkan kepada anak-anaknya nilai kerja keras dan disiplin.
"Jadi sementara saya merasa frustrasi, saya seharusnya merasa bersyukur," tulis Katie.
(Baca: Kuku Kamu Begini? Hati-hati Pertanda Masalah Serius, Inilah 12 Tandanya)
Katie biasanya harus duduk untuk makan malam dan mendengar semua cerita dari hari bersama anak-anak.
Dia juga harus memandikan dan mendengar jeritan dan cekikikan mereka.
Dia bisa melihat putrinya selama 3 jam lebih banyak dari yang suaminya lakukan.
Akhirnya Katie sadar bahwa yang berkorban sebenarnya adalah suaminya.
Tidak banyak keluarga petani yang tinggal di dunia ini dan kita perlu menghargai mereka. (*)