Setelah Badai yang merusak kwasan Haiyan, Filipina, Ban dibantu mahasiswa Universitas San Carlos, Cebu, Filipina membangun rumah untuk pengungsi.
Rumah tersebut dibangun dari gulungan kertas panjang dan, rak botol minum dan bahan alami lainnya seperti bambu.
3. Gereja di Selandia Baru
( BACA : Anies Baswedan Ungkap Orang di Balik Pembuatan Seragam Para Gubernur, Tersentuh Banget! )
Di Christchurch, Selandia Baru, Ban merancang katedral 700 tempat duduk setelah gempa 2011 menghancurkan katedral asli. Tabung karton dan wadah yang dibeli secara lokal adalah bahan utama yang digunakan untuk membangun katedral yang masih berpola setelah yang asli.
4. Gedung Konser di Italia
Saat gempa dahsyat melanda L'Aquila, Italia pada tahun 2009, Ban merancang sebuah ruang konser seukuran 230 m untuk kota musik tersebut.
Ban menggunakan kardus pilar dan dinding menggunakan karung pasir dan menyembunyikannya dengan kain merah serta tirai sebagai pemisah di area pengungsian.
5. Museum di New York
Selain arsitektur sementara, Ban juga telah membuat ruang pameran.
The Nomadic Museum dibangun dengan van kontainer dari lokasi saat ini bersama dengan pilar tabung kertas.
Museum ini dibangun di New York tahun 2005, kemudian di Los Angeles tahun 2006, dan Tokyo tahun 2007.
(*)
Nyesek, Paula Verhoeven Kirim Pesan Ini ke Kedua Putranya Lantaran Ingin Pamit ke Belanda untuk Kerja: Harusnya Anak-anak Ikut
Source | : | nolisoli.ph |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |