Bahwa baik Kijang Buaya maupun Kijang Doyok dalam kondisi standar, meski diikutsertakan dalam perjalanan menantang maut itu.
Deni juga mengaku, kalau nggak melakukan perawatan khusus pada 2 Kijang tersebut.
“Paling skir klep dan beresin kaki-kakinya aja,” ujar Deni.
Dibiarkan dalam kondisi standar, berarti selama perjalanan pengemudi Kijang Buaya dan Kijang Doyok hanya memanfaatkan AC (Angin Cendela) untuk menyejukkan diri.
Oh ya, kabarnya Kijang Buaya yang lansiran 1981 itu sudah pernah ditawar kolektor.
Nggak main-main, sang kolektor ingin meminang Kijang Buaya kelir krem milik Dimas Rangga PA itu untuk ditukar dengan Toyota Kijang Innova keluaran 2012 miliknya.
Dan jawaban dari pinangan sang kolektor itu adalah ‘NO’, dengan alasan kalau Kijang Buaya itu jadi icon klub.
Saat melintasi Brunai Darussalam dan Malaysia, rombongan turing sempat mampir ke diler Toyota setempat.
Warga di sana cukup heran dengan kehadiran Kijang Buaya dan Doyok yang ikut jadi peserta turing.
Nggak heran dengan kejadian seperti itu karena umur pakai Kijang Buaya dan Kijang Doyok yang sudah lama.(*)
Penulis | : | Octa Saputra |
Editor | : | Octa Saputra |