"Yang saya bikin kesel itu beberapa bulan lalu dan tahun sebelumnya itu Walikota Depok buat pameran kreativitas siswa. Ada yang produk yang sekolah mesin pamerin mesin ditampilkan. Kami kan jurusan boga. Selalu kami tampilkan bolu batik Depok. Ini yang motif batik terbaru.”
“Kami pajang dan dan jual, cuma lewat-lewat aja bu orang-orang pemerintahan. Ini kami jual murah biasa Rp 25.000 tapi kami jual Rp 15.000. Ini lho motif dan kami tawarkan gak ada yang tertarik," keluh Siswaty.
Ia menyayangkan mengapa lingkungan Pemerintah Daerah Depok kurang tertarik dan tak menghargai seni.
Padahal, untuk membuat batik gulung batik sudah seperti membatik pada umumnya.
(BACA JUGA: Ferry Juan Klarifikasi Soal Tuduhan Telah Menelantarkan Anak dari Mantan Model)
"Di Depok saja gak dilirik. Pemerintah belum pernah hubungi untuk mengembangkan bolu batik. Saya pernah dapat pesanan dari orang pemerintah daerah untuk pernikahan saudaranya di Cirebon. Tapi itu lewat sekolah tempat saya mengajar. Saya anterin langsung bolunya. Ternyata dia pembina UKM, dia harusnya sudah tahu saya. Abis itu dia tak hubung saya lagi," ujarnya.
Ia berharap suatu saat Presiden Joko Widodo bisa mengapresiasi karya-karya bolu gulung batik dari Indonesia.
Siswaty bermimpi bisa membatik bolu di depan Jokowi.
Ia mengajak bangsa Indonesia untuk membudayakan kreasi batik Indonesia melalui makanan seperti bolu gulung.
Ia ingin dengan bolu batik, budaya Indonesia bisa terangkat.
(*)
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Penulis | : | Anita Rohmatur R |
Editor | : | Anita Rohmatur R |