Grid.ID - Di tengah kesibukan atau saat berada di perjalanan, kita sering memilih menahan buang air kecil.
Entah karena terlalu sibuk atau malas mencari toilet umum, kita sering mengabaikan akibat dari menahan pipis ini.
Menahan pipis secara terus menerus, lama-lama ternyata bisa merusak kandung kemih.
Pada video TED-Ed's, pembawa acara Heba Shaheed menjelaskan jika melawan keinginan untuk buang air kecil bisa melemahkan otot dasar panggul kita, dilansir dari Medical Daily.
Ini akan membuatnya tetap tertutup sampai kita siap untuk mengeluarkan urin.
Otot ini biasanya akan mencegah kebocoran air kencing keluar dari kandung kemih akibat tekanan batuk, bersin, tertawa atau meloncat.
Bagaimana perjalanan air kencing di dalam tubuh?
Sekitar kandung kemih ada beberapa organ yang membentuk sistem saluran kemih, termasuk ginjal, dua ureter dan uretra.
Bagian ureter bertanggung jawab untuk membawa urin ke bawah ke dalam kandung kemih.
Otot detrusor, dinding jaringan di kandung kemih, melemaskan kandung kemih, memungkinkannya mengembang seperti balon.
Karena itu, saat kandung kemih penuh, kontrak detrusor, dan sfingter uretra internal secara otomatis dan tanpa sadar terbuka, menyebabkan pelepasan urin.
Biasanya kita harus pipis setidaknya 4-6 kali sehari, tapi apa yang terjadi saat kita memaksakan diri untuk menahanya?
Mirip dengan kran air, begitu urin masuk ke uretra dan berhenti di sfingter uretra.
Saat kita memilih untuk menahannya, lapisan otot mengirim sinyal untuk ke sumsum tulang belakang.
Selain itu akan memicu refleks untuk urin agar melakukan perjalanan 'pulang' ke kandung kemih.
Otak bisa mengetahui apakah ini saat yang tepat untuk buang air kecil.
Kita mendapat dorongan untuk buang air kecil bila ada sekitar 150 sampai 200 mililiter di dalam kandung kemih.
Jika sudah mencapai 400-500 mili, ini akan membuat kita tidak nyaman.
Nah, jika sudah di atas 1000 mili, itu bisa meledak!
Menahan kencing terlalu lama ini akan memaksakan urin terlalu cepat atau buang air kecil tanpa dukunngan fisik yang kuat (jongkok).
Tentunya juga bisa melemahkan atau memberikan terlalu banyak pekerjaan pada otot dasar panggul.
Ini menyebabkan pelvis yang terlalu aktif, nyeri kandung kemih, urgensi atau inkontinensia urin.
Nah, mulai sekarang tak usah tunda-tunda lagi ya untuk pipis! (Delta Lidina/TribunStyle.com)
Artikel ini pernah tayang di TribunStyle.com dengan judul "Ternyata Inilah yang Terjadi pada Tubuhmu Saat Menahan Pipis, Bahaya Banget, Jangan Dibiasakan, ya!"
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |