Hal ini lantaran ia sering bermain ke bengkel milik kakaknya sendiri Mohd Sabri, (26 tahun).
Di bengkel itu Sakira belajar secara otodidak cara memperbaiki motor.
Dirasa masih kurang cakap ilmu otomotifnya, Sakira lantas mengikutu kursus Universal Centre Education Traning Employment (UNICETE) di Chendering, Malaysia.
Kursus itu seperti pendidikan singkat tentang dunia otomotif.
Menurut Sakira, ia merasa gembira dan bangga karena lebih memilih mendalami dunia otomotif.
Walaupun Sakira adalah seorang montir yang selalu kotor dalam pekerjaannya ia tidak kehilangan ke feminimannya sebagai seorang wanita.
Walaupun perwatakannya lemah lembut tetapi kemahiran serta kecakapannya yang dimilki Sakira setanding dengan montor laki-laki, ujar temannya Mohd Ishak Amin.
Sakira masih terus menjadi seorang montir karena itu adalah cita-citanya sejak kecil.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | siakapkeli.my |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |