Ketika melewati usia 32 tahun, kemungkinan perceraian meningkat 5% per tahun.
Periset berpendapat bahwa “jenis orang yang menunggu menikah sampai usia 30 tahun mungkin jenis orang yang tidak cenderung melakukan yang terbaik dalam perkawinan mereka”.
Sementara seorang peneliti dari University of Maryland, dengan menggunakan survei khusus wanita, menyarankan usia terbaik untuk menikah, berkaitan dengan risiko perceraian yang rendah adalah 45 sampai 49 tahun.
(BACA: Saat Berjalan ke Hutan, Seorang Pria Temukan Ruangan Rahasia, Dia Membukanya Ternyata Isinya. . .)
Sementara analisis ketiga datang dari seorang jurnalis dan seorang ilmuwan kognitif. Mereka mengemukakan bahwa usia ideal sebenarnya adalah 26 tahun.
Jawaban keduanya didasarkan pada “aturan 37%”. Menurut teori matematika, waktu terbaik untuk membuat keputusan mengenai sesuatu adalah saat kita telah melihat 37% pilihan.
Contoh, jika Anda berkencan dengan orang-orang berusia antara 18 sampai 40 tahun, Anda harus menunggu Anda melewati 37% masa berkencan agar Anda memiliki cukup informasi untuk memilih pasangan ideal Anda. Dan itu adalah ketika usia 26 tahun.
Jadi, manakah analisis yang kamu setujui? (intisari-online)
Artikel ini pernah tayang di Intisari-Online dengan judul "Menurut Sains, Inilah Usia Terbaik untuk Menikah. Jangan Terlewat Jika Tak Ingin Risiko Cerai Meningkat"
Warisi Bakat Menyanyi sang Ibu, Noah Sinclair Debut di Panggung, BCL dan Tiko Aryawardhana Auto Bangga Bukan Main!
Penulis | : | Fahrisa Surya |
Editor | : | Fahrisa Surya |