Seiring perkembangan AI melaju pesat, para pemimpin dunia semakin merasakan tekanan.
Di awal musim panas ini, Amerika Serikat (AS) sepertinya mulai meningkatkan pengawasan terhadap investasi Tiongkok di Silicon Valley.
Dikutip wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai, dari Reuters, sejumlah pejabat dan mantan pejabat AS mengatakan ini dimaksudkan untuk lebih melindungi teknologi sensitif yang dipandang penting bagi keamanan nasional AS.
Ini jadi perhatian khusus, karena Tiongkok punya ketertarikan dalam bidang-bidang AI pada beberapa tahun terakhir.
(Baca juga: Wah...Ternyata Seperti Ini Kehidupan Mafia Jepang Yakuza! Nomor 7 Nggak Terduga Banget!)
Kekhawatirannya intinya adalah, teknologi mutakhir yang dikembangkan di AS dapat digunakan oleh tiongkok guna meningkatkan kemampuan militer.
Mimpi yang sedikit lebih buruk, Tiongkok dapat mendorongnya ke dalam bagian industri strategis.
Elon Musk mengejek argumen pendiri Facebook yang sebelumnya mengatakan bahwa ada orang-orang yang berniat menghidupkan skenario kiamat.
Dia mengatakan, "Saya telah berbicara dengan Mark Zuckerberg mengenai hal ini."
(Baca juga: Sistem Pada Otak Robot Makin Otonom, Benarkah Manusia Akan Jadi Rongsokan di Masa Depan?)
"Pemahamannya tentang subyek tesebut terbatas."
Pada sesi tanya-jawab dalam sebuah konfrensi musim panas National Governors association in Rhode Island, Elon Musk memperingatkan bahwa peraturan tentang AI sangat penting.
Sebab, "Ini adalah hal esensial bagi keberadaan peradaban manusia."
Pemerintah harus memiliki pemahaman yang lebih baik tentang evolusi cepat teknologi AI sepenuhnya guna paham resikonya yang dahsyat.(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |