Songko Hardjosukoyo menceritakan kakaknya Tubiran pergi meninggalkan rumah pada sekitar tahun 1929.
Kakaknya itu memutuskan pergi dari rumah karena takut dimarahi ayahnya setelah ketahuan main judi.
(Baca : Ada Apa Amerika? Mereka Mengundang Sekaligus Menolak Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo Masuk AS )
"Simbah itu orangnya keras, Kang Tubiran ketahuan main judi, terus tidak berani pulang, takut dimarahi. Pergi dari rumah juga tidak pamit," ujarnya.
Tubiran ditawari kerja oleh temanya dan diajak berangkat ke Suriname. Tubiran ke Suriname melewati pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.
Keluarga mengetahui Tubiran berangkat ke Suriname, setelah suatu hari mengirim sejumlah uang untuk saudara -saudaranya.
"Keluarga sempat mencari Kang Tubiran kemana-mana tetapi tidak ketemu, ternyata ikut kerja di Suriname. Keluarga tahu setelah Kang Tubiran kirim uang," tuturnya.
Pernah suatu saat, Tubiran secara tiba-tiba pulang ke Kulonprogo menemui saudara-saudaranya.
(Baca : Anggota DPR: Amerika Tolak Panglima TNI, Berarti Tolak Pemerintah Indonesia )
Saat pulang itu, Tubiran memberikan kenang-kenangan berupa kalung dan gelang emas untuk saudara-saudaranya.
"Saya lupa tahun berapa, Kang Tubiran pulang ke sini membuktikan ke saudara -saudaranya kalau benar bekerja di Suriname. Semua saudaranya waktu itu diberi kenang-kenangan kalung dan gelang emas," ujarnya.
Kepada keluarganya, Soegiran Wongsotaroeno (80) atau dipanggil Mbah Wongso bercerita dalam bahawa Jawa Ngoko.
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model