Namun, ketenangannya mulai terganggu ketika mesin mulai dinyalakan sekitar pukul 13.00.
Menurut Mumun, suara mesin sangat keras.
Udara di dalam gudang pun menjadi panas dan pengap.
"Setengah tiga kepala saya pusing. Saya mau mengundurkan diri ke mandor yang suami istri itu. Saya pulang," ucapnya.
Menurut Mumun, gudang itu dipenuhi dengan mesin-mesin yang jarak satu sama lain sangat rapat.
Selain mesin, terdapat pula meja-meja.
"Makanya orang enggak bisa keluar karena kepepet mesin-mesin dan meja-meja," kata dia.
Kamis (26/10/2017) siang tadi, Mumun mengaku mendapat kabar bahwa gudang tempatnya bekerja kemarin terbakar.
Tak percaya, ia bergegas menumpang ojek menuju gudang yang terletak di kawasan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten.
"Ternyata benar, itu teman-teman saya," ucap Mumun.
Mumun bercerita bahwa karyawan gudang tersebut tidak hanya ada orang dewasa, tetapi juga anak-anak.
Bahkan, teman kerja semejanya lulusan SD.
"Karyawannya banyak, seratus lebih. Kebanyakan anak usia SD yang baru lulus SD, SMP, abege, lulus SMA , ibu-ibu juga banyak," ujar Mumun.
Dari ledakan gudang itu, tercatat 47 orang meninggal dunia, sisanya mengalami luka bakar.
Saat ini, korban meninggal dibawa ke RS Polri untuk diketahui identitasnya. (*)
3 Tahun Menghilang, Li Ziqi Akhirnya Comeback, Ini 5 Fakta Sang YouTuber Cantik Nomor 1 di China dan Alasan Sempat Hiatus