Fitri bisa selamat karena berlari ke arah bak air —yang berfungsi untuk mencuci peralatan berupa tembok setinggi 1 meter, berukuran 1,5 meter x 1,5 meter— yang terdapat di sebelah kanan bangunan pabrik.
”Ada karyawan yang memberi tahu saya untuk segera masuk ke bak air,” ujarnya.
”Saya langsung menceburkan diri ke sana,” lanjut Fitri.
Fitri bersama dengan empat orang lainnya berada di dalam bak selama 30 menit.
Setelah itu, dia berupaya keluar dengan memanjat dinding bak dan menjebol asbes.
Ia pun selamat.
Menurut Komandan Petugas Pemadam Kebakaran Tangerang, Darda Khadafi, saat pemadam kebakaran tiba di lokasi pukul 10.30, pintu gerbang memang terkunci.
Pintu itu satu-satunya jalan keluar.
"Waktu kami datang, beberapa sudah diselamatkan oleh warga yang membobol tembok. Tidak semua, yang lain terjebak di dalam," kata Darda kepada KompasTV, Kamis (26/10/2017).
Setelah petugas pemadam masuk ke dalam, mereka menemukan tumpukan orang di belakang gudang dalam kondisi mengenaskan.
Mereka terbakar dan sudah tidak bernyawa.
"Korban ada di dalam bertumpuk, ada produksi, pintu gerbang dikunci, tidak ada akses keluar," kata Darda.
Dari kebakaran itu, hingga Kamis malam, tercatat ada 47 orang meninggal dunia, 46 orang luka-luka, sementara 10 orang lagi masih dalam pencarian.
Korban meninggal dibawa ke RS Polri Kramat Jati, dan korban luka berada di tiga rumah sakit di kawasan Tangerang. (*)
Penulis | : | Aditya Prasanda |
Editor | : | Aditya Prasanda |