Namun satu yang tidak bisa saya lupa, bagaimanapun juga, cerita ini mustahil selesai jika saya tidak pernah mengenal komunitas ini.
Banyak nama disini yang akan selalu saya ingat selama perjalanan menyelesaikan kesatuan kisah ini.
Untuk itu saya tidak lupa mengucapkan permisi, sekaligus memohon doa restu sebelum semua ini sampai ke media paling akhir dalam visualisasi.
Satu harapan sederhana saya nanti.
Untuk bisa mengingatkan kembali akan momen-momen nostalgi.
Tentang rentetan pengalaman seram juga pesan pembelajaran dari tanah Yogyakarta yang syarat akan kultur dan budaya.
Semoga nantinya bisa memenuhi ekspektasi dari setiap kepala yang pernah membacanya.
Terima kasih sekali lagi untuk sedulur-sedulur KKJ.
Sudah memberikan tempat bagi saya untuk belajar memaknai peristiwa kehidupan dari lain persepsi.
Semoga kita bisa berjumpa lagi di layar sinema pada 23 November nanti." (*)
Artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang di Tribun Kaltim Indonesia dengan judul
Sempat Viral, Kisah Keluarga Tak Kasat Mata Ini Bermula dari Pengalaman Nyata.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Ahmad Rifai |
Editor | : | Ahmad Rifai |