Grid.ID - Belakangan ini kerap terjadi laka laut di Pantai Parangtritis, Yogyakarta.
Pada hari Minggu (6/1/2019) lalu, ada empat wisatawan yang tenggelam karena terseret ombak di pantai tersebut.
Namun, satu orang dinyatakan hilang kemudian ditemukan meninggal keesokan harinya.
Baca Juga : Abaikan Peringatan Petugas, 4 Wisatawan Pantai Parangtritis Terseret Ombak
"Wisatawan yang tenggelam kebanyakan tidak mengindahkan peringatan dari petugas SAR.
Kami setiap hari, tak hentinya selalu mengingatkan kepada pengunjung, supaya berhati-hati dan mengikuti imbauan kami.
Tidak berenang di area palung, karena tarikannya kuat sekali," ujar Komandan Satlinmas SAR Parangtritis, Ali Sutanto, saat ditemui diposko, Selasa (8/1/2019).
Baca Juga : Menegangkan! Detik-detik Penyelamatan 2 Wisatawan yang Tergulung Ombak Pantai Parangtritis Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh tribunjogja.com dari Satlinmas SAR Parangtritis, kejadian wisatawan tenggelam di pantai Parangtritis selama kurun waktu satu tahun, sepanjang tahun 2018 tercatat sedikitnya ada 24 kasus.
Dari jumlah kejadian tersebut, 40 orang berhasil diselamatkan.
Sementara 2 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Baca Juga : Pasca Tsunami Banten Via Vallen Ungkap Perasaannya Saat Manggung di Daerah Pantai
Jumlah itu, kata Ali, belum termasuk korban kejadian laka laut kemarin, Minggu (6/1/2019) sore.
Empat wisatawan asal Munggur, Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah tenggelam terseret ombak di pantai Parangtritis.
Tiga di antaranya berhasil diselamatkan.
Baca Juga : Diguyur Hujan, Pengunjung Tetap Antusias Menikmati Pergantian Tahun di Pantai Ancol
"Sedangkan satu orang hilang dan ditemukan meninggal dunia, tadi pagi," ungkapnya.
Ali menuturkan, selain memberikan imbauan kepada para pengunjung, personel satlinmas SAR Parangtritis juga selalu memberikan rambu-rambu bahaya.
Palung di pantai Parangtritis memang letaknya selalu berpindah-pindah, tidak menetap pada satu tempat.
Baca Juga : Pasca Tsunami Banten, Dewi Persik Bersyukur Tak Jadi Dapat Pekerjaan Tahun Baru di Tepi Pantai
Hal ini disebabkan karena adanya arus bawah laut yang sangat kencang.
"Palung (di pantai Parangtritis) berpindah-pindah dan tidak menetap. Makanya ketika di tempat itu muncul Palung, selalu dibuat rambu.
Supaya wisatawan tidak bermain air di tempat itu," terang dia.
Baca Juga : Pantai Manado Dihantam Ombak Setinggi 2-4 Meter, BMKG Tegaskan Bukan Akibat Gempa
Tanda Adanya Palung
Selain memperhatikan rambu yang dipasang oleh personel SAR, wisatawan sebenarnya juga bisa memprediksi adanya Palung di tempat itu dengan melihat tanda-tandanya secara kasat mata.
Ali menjelaskan, pandangan kasat mata adanya Palung bisa ditandai dari muka air laut yang terlihat landai, tenang seperti kolam. Akan tetapi dibagian kanan dan kirinya terdapat ombak.
"Jika ada air laut yang landai, tetapi kanan dan kirinya bergelombang.
Di situ terdapat palung.
Pusaran arus di bawah lautnya itu sangat kuat. Wisatawan hindari bermain air di tempat seperti itu," imbau dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jogja dengan judul, "Waspadai Bahaya Pusaran Palung Dalam di Balik Panorama Indah Pantai Parangtritis Bantul"
Nikita Mirzani Sebut Keluarganya Termiskin di Dunia, Ayah Vadel Badjideh Tak Terima: Cukup Kalau Mau Liburan ke Luar Negeri!
Source | : | Tribun Jogja |
Penulis | : | None |
Editor | : | Bunga Mardiriana |