Grid.ID - Ni Putu Astridayanti bukanlah seorang wanita biasa.
Warga Banjar Kelaci, Desa Marga Dauh Puri, Kecamatan Marga, Tabanan, Bali ini dikenal sebagai Dewi Ular.
Julukan tersebut ia dapat karena profesinya sebagai penari ular.
"Pertama-tama saya juga takut ular. Karena saya penasaran dengan sifatnya, kok pas diganggu dia pasang jurus, tidak diganggu dia jalan.
Karena penasaran itu saya belajar nangkep-nangkep ular, dari ular yang nggak berbisa, ular piton.
Tapi pertama saya masih takut juga.
Baca Juga : Sebuah Saluran Air di Jakarta Selatan Jadi Sarang Ular Sanca, Saat Dicek Ada 14 Ekor yang Ditemukan
Dag dug dag dug detak jantung saya," tuturnya.
Saat itu tahun 2007, ketika dirinya masih semester empat Jurusan Bahasa Bali IHDN Denpasar.
Lama-kelamaan ia pun sangat tertarik dengan ular.
Baca Juga : Ular Piton Lilit Ibu dan Anak di Gunung Kidul, Begini Kondisi Keduanya
Dulu Tinggal di Pelosok Nusantara, Betrand Peto Ngaku Tak Pernah Makan Apel, Kini Bisa Makan Sekali Langsung 4 Kilo
Source | : | Tribun Bali |
Penulis | : | None |
Editor | : | Bunga Mardiriana |