Dulu, lanjut Pahah, mereka berdua punya rumah.
Akan tetapi, rumah tersebut sekarang sudah roboh dan kedua lansia penyandang disabilitas itu tidak mampu untuk memperbaiki.
"Akhirnya kami tinggal di dapur, dan untuk memenuhi kebutuhan hidup, kami dikasihani oleh tetangga. Maklum kami sudah tidak bisa bekerja lagi," tuturnya.
Baca Juga : Kisah Miris Riyan, Bocah 15 Tahun Asal Kudus yang Putus Sekolah dan Memilih Untuk Berjualan Kue Gandos
Sementara itu, Wiwin, seorang relawan di Pamekasan, menyatakan kehidupan kedua lansia tersebut memang memprihatinkan. Keduanya, kata dia, sudah lanjut usia, sehingga sudah tidak mungkin lagi bekerja.
"Apalagi Bapak Pahah ini penyandang disabilitas. Jadi, mereka berdua menggantungkan hidupnya kepada belas kasihan tetangga," ujarnya.
Karena itu, Wiwin berharap ada dermawan yang sudi membantu meringankan beban hidup kedua lansia penyandang disabilitas tersebut.
Baca Juga : Miris! Demi Pembalut Para Siswi di Kenya Rela Lakukan Hubungan Badan, ini Alasannya
"Karena di rezeki kita itu ada hak mereka, terutama buat perangkat desa terkait, juga tetangga yang peduli untuk selalu bisa membantu lansia seperti mereka, juga lansia-lansia lainnya," harapnya, iba. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jatim dengan judul, "Kisah Peya dan Keponakan yang Lansia & Penyandang Disabilitas, Andalkan Tetangga untuk Hidup"
Kedekatan Nia Ramadhani dengan Ayah Mertua Bikin Iri, Nemplok Bak Bapak dan Anak Kandung
Source | : | Tribun Jatim |
Penulis | : | None |
Editor | : | Bunga Mardiriana |