Ketika Merry sudah melemah, tim yang mengevakuasi langsung mengikatnya dengan lakban.
Selanjutnya, badan Merry juga diikat agar tidak berontak saat dievakuasi.
Setidaknya ada 20 orang yang dikerahkan untuk membopong Merry dari kandangnya.
Menurut Kepala Bidang Tata Usaha BKSDA Sulut Hendrik Rundengan, secara teknis proses penangkapan buaya harus makan waktu lama dengan tujuan untuk membuat buaya tersebut menjadi lelah.
Hendrik juga berharap proses evakuasi ini dilakukan agar tidak kembali terjadi kasus yang sama.
Baca Juga : Kesengsem dengan Kecantikan Anya Geraldine, Hotman Paris: Impian Semua Buaya Darat
"Saya harap agar selesai evakuasi ini tidak kembali menimbulkan korban akibat buaya," katanya.
Lebih lanjut, buaya tersebut rencananya akan dipindahkan ke penangkaran di Minahasa Utara.
Meski buaya Merry sudah dievakuasi, pemilik aslinya masih belum ditemukan juga.
Seperti diwartakan Tribun Manado, pemilik asli buaya Merry adalah seorang pria berkebangsaan Jepang bernama Ochiai yang tidak lain adalah atasan Deasy Tuwo.
Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan pengejaran kepada pemilik Merry.
"Kita masih melakukan pengejaran kepada pemilik buaya tersebut, sementara penyelidikan," kata Kapolsek Tombariri Iptu Jantje A Untu.
Berikut video detik-detik pengangkatan buaya Merry dari dalam kolam:
(*)
Source | : | Facebook,tribunnews,Tribun Manado |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |