Lagi-lagi karier Seventeen tak mulus, banyak label rekaman yang menolak lagu demo mereka hingga masing-masing personel memutuskan untuk vakum dan bekerja yang lain.
Di saat sulit itu, Ifan paling bersemangat dan punya harapan besar bagi Seventeen hingga tahun 2008 mereka berhasil mendapat kontrak dari label Mi2 Music Production.
Berkat album Lelaki Hebat dengan lagu andalan Selalu Mengalah, nama Seventeen mulai dikenal dan kehidupan mereka pun berubah jadi lebih baik.
Mereka bisa membeli mobil operasional, mengganti instrumen musik yang lebih baik dan bisa mengintrak rumah untuk basecamp sementara di Jakarta.
Hari-hari berlangsung begitu cepat dengan semua jadwal dan kesibukan Seventeen bernyanyi di sana-sini.
Meski banyak anggota yang kemudian menikah dan menjadi suami serta ayah, Seventeen tak pernah berubah.
Baca Juga : Ungkap Sosok Aris yang Terseret Narkoba, Dipecat dari Indonesian Idol Hingga Jadi Supir Taksi Online
Dedikasi Herman, semangat Ifan, canda dari Bani dan Andi selalu mewarnai hari-hari mereka.
Dendy juga bercerita kalau sebenarnya, 17 Januari 2019 nanti mereka berencana menggelar konser 20 tahun Seventeen dan merilis film dokumenter tentang perjalanan mereka.
Sayangnya, Seventeen harus pamit undur diri.
Bukan karena mereka sudah malas bermusik atau bosan satu sama lain, tapi karena maut mejemput Herman, Bani, dan Andi lebih dulu.
Ifan tak sendirian, tak akan pernah sendirian karena banyak orang yang mendukungnya dan akan selalu menguatkan langkah kakinya ke depan nanti.
Tsunami Banten seolah ingin beritahu Ifan, Seventeen berakhir bukan karena tak setia, tapi justru sangat solid sampai hanya maut yang memisahkan mereka berempat.(*)
Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul 20 Tahun Band Seventeen Berkarya: Hampir Bubar Saat Gempa Jogja, Kini Berakhir Karena Tsunami Banten
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |