Namun saat proses evakuasi berlangsung, korban masih mampu menggerakan tangannya.
"Proses evakuasi korban berlangsung sekitar 20 menit, korban langsung dilarikan ke RSUD Klungkung," kata Widiada.
Menurutnya, pohon perindang yang tumbang itu bukan karena lapuk, namun karena tanah di sekitarnya tidak kuat menopang pohon yang tumbuh menjulang.
"Tanah di sekitarnya gembur, belum lagi hujan. Sehingga tanah tidak kuat menopang pohon itu," jelasnya.
Sesampainya di RSUD Klungkung, korban langsung mendapatkan penanganan intensif dari petugas medis.
Korban saat berada di IGD RSUD Klungkung sudah dalam keadaan sadar.
Baca Juga : Satu Pengendara Wanita Tewas Setelah Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Puting Beliung yang Terjang Bogor
Kaki kanan korban tampak dibidai, karena mengalami cedera.
Selain itu, darah juga tampak mengucur dari bibir korban.
Ia tampak benar-benar lemas, dan sesekali merintih kesakitan dengan suara yang sangat pelan.
Baca Juga : Angin Puting Beliung Terjang Bogor Selatan, Angkot Ringsek Setelah Tertimpa Pohon Tumbang
Humas RSUD Klungkung I Gusti Widiyasa menjelaskan, pasien Gede Saptawan mengalami luka di bibir, dan telapak kaki kiri.
Serta patah pada lengan kanan, pergelangan tangan kiri dan paha kiri
"Masih dirawat intensif di RSUD Klungkung dan masih rontgen untuk lebih memastikan cidera yang dialaminya," jelas Gusti Widiyasa. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Bali dengan judul, "Sri Mirayani Syok Lihat Suami, Saptawan Tertimpa Pohon Saat Berangkat Kerja"
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Tribun Bali |
Penulis | : | None |
Editor | : | Bunga Mardiriana |