Grid.ID - Putu Gede Saptawan kini terbaring lemas di RSUD Klungkung, Bali.
Pasalnya, pria tersebut tertimpa pohon tumbang di Jalan Banjar Losan, Banjar Lepang, Desa Takmung, Klungkung pada Rabu (16/1/2019).
Istrinya, Ni Komang Sri Mirayani (40) langsung syok saat melihat suaminya terbaring lemah di rumah sakit.
Baca Juga : Sebuah Mobil Pikap di Surabaya Tertimpa Pohon Tumbang, Sang Sopir Niatnya Berhenti untuk Telepon
Sembari menangis, Ni Komang Sri terus berusaha menghubungi kerabat untuk menginformasikan kondisi suaminya.
"Tadi pagi suami saya mau berangkat bekerja ke Canggu," ujarnya sembari menangis.
Putu Gede Saptawan pamit untuk berangkat bekerja freelance ke Canggu sekitar pukul 06.30 Wita.
Ayah dari dua anak ini tetap berangkat bekerja, meskipun pagi itu Klungkung sedang diguyur hujan deras.
Ia menuju ke Canggu dengan mengendarai sepeda motor Yamaha V-ixion bernopol DK 3354 MN.
Namun musibah yang tidak terduga terjadi, ketika korban hendak menuju Jalan By Pass Ida Bagus Mantra.
Saat melintas di Jalan Raya Banjar Losan, Banjar Lepang Desa Takmung, tiba-tiba pohon tumbang dan menimpa Saptawan.
"Kami menerima laporan pohon tumbang yang menimpa warga itu, sekitar pukul 07.05 Wita.
Kami sekitar 10 menit sudah sampai TKP," ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klungkung, I Putu Widiada.
Baca Juga : Sikka Dilanda Hujan Angin, Seorang Warga Meregang Nyawa Tertimpa Pohon Saat Memetik Cabai di Kebun
Ia mengatakan, saat tiba di lokasi, korban dan kendaraannya tertimpa dahan pohon.
Pohon itu memiliki ukuran cukup besar, dengan diameter sekitar 60 cm dan tinggi hingga 14 meter.
Pohon itu bahkan sampai menutup badan jalan yang memiliki lebar sekitar 4 meter, hingga menyebabkan kemacetan arus lalu lintas.
Baca Juga : Tragis! 2 Wanita Pengendara Motor Tertimpa Baliho Saat Melintas Menuju Pangkal Pinang
"Korban tidak bisa langsung dievakuasi, karena terjepit dahan pohon.
Kita harus potong-potong pohonnya, untuk evakuasi korban," jelas Widiada.
Warga sekitarpun pun awalnya mengira korban sudah meninggal dunia.
Namun saat proses evakuasi berlangsung, korban masih mampu menggerakan tangannya.
"Proses evakuasi korban berlangsung sekitar 20 menit, korban langsung dilarikan ke RSUD Klungkung," kata Widiada.
Menurutnya, pohon perindang yang tumbang itu bukan karena lapuk, namun karena tanah di sekitarnya tidak kuat menopang pohon yang tumbuh menjulang.
"Tanah di sekitarnya gembur, belum lagi hujan. Sehingga tanah tidak kuat menopang pohon itu," jelasnya.
Sesampainya di RSUD Klungkung, korban langsung mendapatkan penanganan intensif dari petugas medis.
Korban saat berada di IGD RSUD Klungkung sudah dalam keadaan sadar.
Baca Juga : Satu Pengendara Wanita Tewas Setelah Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Puting Beliung yang Terjang Bogor
Kaki kanan korban tampak dibidai, karena mengalami cedera.
Selain itu, darah juga tampak mengucur dari bibir korban.
Ia tampak benar-benar lemas, dan sesekali merintih kesakitan dengan suara yang sangat pelan.
Baca Juga : Angin Puting Beliung Terjang Bogor Selatan, Angkot Ringsek Setelah Tertimpa Pohon Tumbang
Humas RSUD Klungkung I Gusti Widiyasa menjelaskan, pasien Gede Saptawan mengalami luka di bibir, dan telapak kaki kiri.
Serta patah pada lengan kanan, pergelangan tangan kiri dan paha kiri
"Masih dirawat intensif di RSUD Klungkung dan masih rontgen untuk lebih memastikan cidera yang dialaminya," jelas Gusti Widiyasa. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun Bali dengan judul, "Sri Mirayani Syok Lihat Suami, Saptawan Tertimpa Pohon Saat Berangkat Kerja"
Source | : | Tribun Bali |
Penulis | : | None |
Editor | : | Bunga Mardiriana |